Wacana Pembentukan Cyber Army oleh MUI Tuai Kontroversi di Kalangan Aktivis Agama dan Pemerintahan
Agama | 22 November 2021, 10:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta berencana membentuk cyber army untuk melindungi ulama dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dari serangan hoaks dan buzzer di media sosial.
Hal ini disampaikan Ketua MUI DKI Jakarta, Munahar Muchtar, saat rapat koordinasi bidang informasi dan komunikasi se-Jakarta, pertengahan Oktober lalu.
Tapi sebelum rencana ini berlanjut, kritik bermunculan.
Kala itu, Munahar menyampaikan, jika para buzzer mencari kesalahan Anies, maka Infokom mengangkat keberhasilan anies, baik itu di tingkat nasional maupun internasional.
Munahar menganggap hal ini penting untuk dilakukan karena Anies merupakan 21 pahlawan dunia.
Ia minta MUI DKI mengangkat berita-beritanya karena majelis sendiri adalah mitra kerja dari Pemerintahan Provisi (Pemprov) DKI Jakarta.
Di sisi lain, Ketua Fraksi PKB DPRD DKI, Hasbiallah Ilyas menilai MUI DKI Jakarta tidak perlu membentuk cyber army.
Menurutnya, MUI DKI itu milik umat dan bukan milik sekelompok orang.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti berpandangan bahwa pembentukan cyber army oleh MUI DKI dengan tujuan melindungi ulama dan gubernur akan menghilangkan independensi MUI.
Padahal menurutnya, MUI harus menjembatani seluruh ulama terlepas perbedaan pandangan politik.
Penulis : Edwin-Zhan
Sumber : Kompas TV