> >

Durasi Tidur Berpengaruh ke Kualitas Tidur, Kok Bisa? | AYO SEHAT

Kesehatan | 11 November 2021, 18:43 WIB

KOMPAS.TV - Kalau membahas tentang tidur siang, ternyata aktivitas ini menjadi tradisi atau budaya di beberapa negara, antara lain Spanyol.

Tradisi tidur siang di negara ini disebut dengan Siesta.

Masyarakat di Spanyol meluangkan waktu 2 sampai 3 jam pada siang hari untuk beristirahat.

Ini dilakukan untuk menghindari teriknya matahari saat bekerja di musim panas.

Selanjutnya Yunani, negara ini juga memiliki kebiasaan yang sama yang dalam kebudayaan Yunani disebut dengan mesimeri.

Istilah ini merupakan gabungan dari dua frasa yang bermakna "waktu senyap" dan "tengah hari, dan biasanya mesimeri dilakukan antara pukul 2 siang, hingga pukul 4 sore hari.

Hingga saat ini, mesimeri masih dipraktikan di berbagai tempat di yunani. Membahas mengenai tidur, menurut Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Dokter Rimawati Tedjasukmana, kualitas tidur itu dilihat dari durasi tidur dan juga dari kualitasnya sendiri.

Terkadang orang-orang dijaman modern ini lebih memilih bekerja atau produktif sehingga durasi tidurnya sedikit, dan itu merupakan hal yang salah.

Durasi tidur yang sedikit itu juga bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.

Kualitas tidur juga penting, kalau durasi tidurnya lama tetapi kualitas tidurnya jelek seperti sering terbangun saat tidur, itu sama saja tubuh kita tidak tidur.

Durasi tidur normalnya di usia dewasa itu sekitar 6-8 jam.

Tetapi juga untuk setiap golongan umur itu ada variasinya.

Ada beberapa penyakit yang bisa mengganggu tidur, seperti yang biasanya terjadi pada anak-anak yaitu parasomia atau sleep walking, sleep talking.

Penulis : Shinta-Milenia

Sumber : Kompas TV


TERBARU