Korban Body Shaming Perlu Speak Up | AYO SEHAT
Kesehatan | 10 November 2021, 13:13 WIBJAKARTA, KOMPASTV - Usia remaja adalah masa transisi anak mengalami banyak perubahan dalam hidupnya.
Mulai dari perubahan fisik hingga perubahan berbagai macam emosi.
Seperti ada kalanya satu hari mereka akan bersemangat dan bahagia, namun di hari lain mudah tersinggung bahkan jadi pendiam.
Kendala pun dihadapi orang tua untuk mengenali para remaja merasakan emosi kesepian, terutama saat melalui masa pandemi ini.
Bersama dengan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Dokter Zulvia Oktanida Syarif, Ayo Sehat akan membahas mengenai kesehatan mental pada remaja.
Tak jauh dari gangguan mental, Penyebab gangguan mental juga bisa datang dari bullying.
Body Shaming merupakan salah satu bentuk bullying yang dilakukan oleh orang dan terfokuskan pada bentuk fisik.
Apabila seseorang menerima body shaming tentunya ada persepsi terhadap apa yang disampaikan oleh komentar orang tersebut dan itu akan mempengaruhi body imagenya dia.
Seseorang yang cenderung memiliki kerentanan atau insecure, dia akan semakin merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya atau body imagenya.
Sehingga muncul rasa tidak percaya diri, kemudian bisa merasakan kecemasan karena dia merasa tidak nyaman dengan tubuhnya, cemas untuk berinteraksi, untuk beraktivitas dan bisa sampai mengarah ke keputusasaan dan muncul gejala-gejala depresi.
Jadi body shaming itu hanya sebagai penyebabnya, namun gejala dalam gangguan mental pada tiap orang itu bervariasi.
Cara mengatasinya, khususnya untuk para remaja yang mengalami body shaming, mereka harus berani speak up bahwa perlu menunjukkan sikap kalau dia tidak suka diperlakukan seperti itu.
Tunjukkan kalau kita tidak suka di perlakukan seperti itu tetapi dengan cara - cara komunikasi yang baik.
Baca Juga: Kisah Unik Megawati Dilindungi Imam Besar Masjid Istiqlal saat Kena Bully, Apa yang Terjadi?
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV