BSSN Klaim Telah Mengetahui dan Melacak Pelaku Peretasan
Peristiwa | 31 Oktober 2021, 16:40 WIBKOMPAS.TV - Pembobolan terhadap situs Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) beberapa hari lalu mengungkap, betapa rentan dan mudahnya situs-situs lembaga pemerintah untuk diretas, ini menjadi ancaman nyata bagi keselamatan data pribadi masyarakat.
Peretasan hingga jual beli data jutaan penduduk Indonesia dari situs lembaga pemerintahan maupun situs belanja daring bukan hal baru.
Namun apa jadinya jika situs milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang justru kebobolan.
Padahal, lembaga ini dibentuk demi mencegah potensi serangan siber.
Pada 25 Oktober lalu situs Pusat Malware Nasional (Pusmanas) milik BSSN tak bisa diakses.
Baca Juga: Situs Diretas, Komisi I Usul Anggaran BSSN Dinaikkan
Dari tangkapan layar, situs pusat BSSN mengalami perubahan halaman muka, peretas menyisipkan pernyatan berupa penghinaan terhadap negara dan menyebut bahwa aksi ini merupakan aksi balasan bagi peretas Indonesia yang telah meretas situs Brazil.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengklaim, telah mengetahui dan melacak siapa pelaku peretasan ini.
Melansir dari Kompas.com, Peretasan situs milik BSSN diungkap oleh pakar keamanan siber Pratama Persadha melalui unggahan pengguna Twitter, @son1x777, Rabu (20/10/2021).
Unggahan tersebut bertuliskan Hacked by theMx0nday, yang artinya diretas oleh theMx0nday.
"Dituliskan oleh pelaku deface bahwa aksi ini dilakukan untuk membalas pelaku yang diduga dari Indonesia yang telah meretas website negara Brasil," ujar Pratama, dalam keterangannya, Senin (25/10/2021).
Penulis : Natasha-Ancely
Sumber : Kompas TV