Indonesia Berpotensi Terkena Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19? Kok Bisa?!
Update corona | 25 Oktober 2021, 21:44 WIBKOMPAS.TV - Pandemi covid-19 belumlah berakhir meski kasus korona di tanah air terus melandai.
Sayangnya kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan mengendur.
Satgas covid-19 mengungkapkan tingkat kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan di sejumlah daerah di tanah air mengendur.
Relaksasi kegiatan masyarakat dan penurunan level PPKM diduga jadi penyebab disiplin warga pada prokes mengendur.
Data satgas covid-19 menunjukkan daerah yang mengalami penurunan kepatuhan prokes bertambah pada periode 3 Oktober 2021 hingga 22 Oktober 2021.
Tidak hanya di level kabupaten kota, bahkan hingga tingkat kecamatan.
Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 di Sejumlah Sekolah Pasca PTM
Pada 3 Oktober 2021, kabupaten kota dengan tingkat kepatuhan memakai masker di bawah 60% berjumlah 8,13% pada 22 Oktober 2021 jumlahnya naik menjadi 10,19%.
Pada periode yang sama peningkatan wilayah dengan kepatuhan di bawah 60% juga terjadi di tingkat kecamatan. Dari 12,99% menjadi 14,62%.
Kepatuhan menjaga jarak juga serupa, wilayah kabupaten kota dengan tingkat kepatuhan di bawah 60% bertambah.
Dari sebelumnya 7,86% menjadi 11,26%, di tingkat kecamatan dari 15,59% menjadi 17,26%.
Disaat yang sama, Kementerian Kesehatan juga merilis data tren penularan mingguan meningkat di sejumlah daerah.
Peningkatan kasus terjadi di 8 kabupaten kota, di Provinsi Kalimantan Barat, 8 kabupaten kota di Sulawesi Selatan, dan 7 kabupaten kota di Aceh.
Data yang dihimpun Kemenkes merupakan data satu bulan terakhir sejak 27 September 2021.
Jika masyarakat membandel dan lengah pada kepatuhan protokol kesehatan potensi kenaikan kasus covid-19 bisa kembali terjadi.
Padahal penerapan protokol kesehatan secara disiplin dan konsisten mutlak dibutuhkan di tengah peningkatan mobilitas penduduk agar tidak terjadi gelombang ketiga.
Baca Juga: Update Corona Indonesia 24 Oktober 2021: Bertambah Sebanyak 1.037 Orang Sembuh dari Covid-19
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV