Sanksi WADA di Tengah Perjuangan Indonesia Meraih Juara Thomas Cup
Sapa indonesia | 17 Oktober 2021, 20:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Atlet Indonesia tengah berjuang sekuat tenaga untuk merebut kembali membawa gelar dan trofi paling bergengsi bulutangkis di final Piala Thomas.
Indonesia melaju ke final menghadapi lawan terberat dari China.
Di semi final, tim Indonesia sukses mengalahkan tuan rumah Denmark dengan skor 3-1.
Sementara di babak perempat final, Indonesia menundukkan Malaysia, dengan skor 3-0.
19 tahun penantian Indonesia untuk kembali menjuarai Piala Thomas.
Berturut-turut Indonesia memenangi Piala Thomas pada 1998 dengan menundukkan Malaysia, lalu tahun 2000 mengalahkan China, dan pada 2002 Indonesia kembali mengalahkan Malaysia.
Namun di tengah perjuangan ini, bendera merah putih tak dapat dikibarkan di ajang ini.
Lembaga Anti-Doping Dunia, World Anti-Doping Organization, WADA, menghukum Lembaga Anti-Doping Indonesia, LADI, karena ketidakpatuhan tes doping.
WADA mengonfirmasi ketidakpatuhan Lembaga Anti-Doping Indonesia adalah hasil dari ketidaksesuaian implementasi program tes yang efektif, seperti dikutip dari laman resmi WADA.
Mantan atlet bulu tangkis Taufik Hidayat, mengritik pemerintah atas sanksi ini.
Sementara, Menteri Pemuda Dan Olahraga Zainudin Amali beralasan, semua kegiatan olahraga berhenti saat pandemi tahun 2020 lalu dan saat ini laboratorium tes doping Indonesia belum memenuhi standar WADA.
Dalam waktu dekat, Indonesia juga terancam tidak bisa mengibarkan bendera di podium Sea Games Vietnam dan Asian Games 2022.
Keputusan Badan Antidoping Dunia, juga membuat Indonesia yang tak bisa jadi tuan rumah untuk kejuaraan regional, kontinental hingga dunia.
Sanksi berat kasus doping, baru-baru ini dialami Rusia pada Olimpiade 2020 di Tokyo.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV