> >

Namanya Tercantum di Pandora Papers, Ini Jawaban dari Pihak Luhut dan Airlangga

Wawancara | 5 Oktober 2021, 22:18 WIB

KOMPAS.TV – Pandora Papers adalah laporan yang berisi hampir 12 juta catatan dari 14 perusahaan jasa keuangan tentang upaya penghindaran pajak dan rahasia kekayaan

International Consortium of Investigative Journalists menguak laporan bertajuk Pandora Papers.

Dalam hasil investigasi, dari kategori politisi, terdapat lebih dari 330 mantan politisi dan yang sekarang masih menjabat.

Baca Juga: Airlangga Hartarto dan Luhut Binsar Pandjaitan Disebut dalam Laporan Pandora Papers

Raja Yordania Abdullah II, mantan PM Inggris Tony Blair, Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, Presiden Ekuador Guillermo Lasso, serta orang-orang dekat Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dari kategori miliarder, ada nama pengusaha konstruksi asal Turki Erman IIicak, dan mantan CEO produsen sepatu Reynolds & Reynolds, Robert T. Brockman.

Yang mengejutkan, dua menteri pemerintahan Indonesia disebut dalam laporan ini yaitu, Airlangga Hartarto dan Luhut Binsar Pandjaitan.

Melansir dari Kompas.com, Luhut Pandjaitan disebut sempat menjabat di salah satu perusahaan cangkang (shell company) yang terdaftar di Republik Panama.

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi membenarkan bahwa Luhut sempat menjabat sebagai Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital SA pada tahun 2007 hingga 201

Sementara itu, jurnalis Majalah Tempo Raymundus Rikang mengatakan, Airlangga membantah beberapa temuan dan mengatakan tidak mengetahui adanya persoalan dua perusahaan dan tidak ada transaksi yang terjadi di perusahaan.

Penulis : Natasha-Ancely

Sumber : Kompas TV


TERBARU