Distribusi Bantuan Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19 Akan Dibantu TNI dan Petugas Puskesmas
Sapa indonesia | 15 Juli 2021, 22:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mulai hari ini (15/07), pemerintah membagikan paket obat gratis untuk warga yang dinyatakan covid-19, dan melakukan isolasi mandiri.
Ada 300 ribu paket obat dan vitamin yang akan dibagikan di wilayah berisiko tinggi di Pulau Jawa dan Bali.
Presiden memerintahkan Panglima TNI untuk mendistribusikan obat gratis ini.
Panglima TNI Marsekal Hadi Cahyanto menjelaskan, nantinya pembagian obat ini akan melibatkan Personel Bintara Pembina Desa, Babinsa, dengan didampingi petugas puskesmas dan bidan desa.
Presiden Joko Widodo menyatakan, obat gratis ini tidak untuk diperjualbelikan.
Obat gratis ini, nantinya secara simultan akan diproduksi oleh sejumlah Perusahaan BUMN Farmasi.
Tahap pertama, sebanyak 300 ribu obat gratis yang dibagikan untuk pasien isoman di Pulau Jawa dan Bali akan terdiri dari tiga paket obat.
Pertama yakni vitamin untuk warga yang positif covid-19 namun tanpa gejala.
Kedua, berisi vitamin dan obat, bagi pasien positif dengan gejala demam dan hilang penciuman.
Sedangkan paket ketiga, berisi obat bagi mereka yang positif dengan gejala demam dan batuk kering.
Sedangkan untuk tahap kedua, dengan jumlah dan jenis paket obat yang sama.
Obat gratis akan dibagikan untuk pasien isoman , yang berada di luar pulau Jawa dan Bali.
Sementara itu, masih dalam upaya menekan angka penyebaran covid-19 di wilayah hukum Polda Metro Jaya, titik penyekatan mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi bertambah menjadi 100 titik.
Penambahan titik penyekatan yang sudah mulai diterapkan hari ini (15/07), meliputi sejumlah ruas jalan, gerbang tol dalam kota, serta jalur-jalur yang berada di kawasan penyangga Ibu Kota.
Lonjakan tinggi kasus harian covid-19 sejak awal bulan Juni, membuat rumah sakit penuh dan sejumlah kebutuhan perawatan tidak dapat diakses seluruh pasien.
Banyak warga terpaksa menjalani isolasi mandiri, tanpa kontrol tenaga medis, dan terancam keselamatannya akibat minimnya pasokan obat.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV