Polisi Pastikan Harga Tabung Oksigen Normal, Pedagang yang Bermain Bakal Ditindak
Hukum | 30 Juni 2021, 22:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengimbau pedagang eceran tidak memanfaatkan tingginya permintaan tabung oksigen dengan menaikkan harga.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para produsen tabung oksigen terkait kapasitas produksi, distribusi dan harga.
Menurut Auliansyah dengan koordinasi ini pasokan tabung oksigen mulai dari produsen, importir hingga ke pedagang eceran dapat terpantau. Termasuk harga yang dikenakan.
Baca Juga: Truk Satpol PP hingga Dinas SDA Jakarta Ikut Bantu Distribusi Tabung Oksigen ke Rumah Sakit
“Kami sudah koordinasi dengan produsen kemudian dengan distributor, mereka tidak ada menaikkan harga. Kalau seandainya harga bermain berarti itu ada di hilir, di toko retail, mungkin di toko Alkes atau mungkin ada perorangan yang membeli banyak kemudian mencari keuntungan di situ. Dari Ditreskrimsus Polda Metro Jaya akan menindak apabila kami temukan (permainan harga) di wilayah,” ujar Auliansyah di Polda Metro Jaya, Rabu (30/6/2021).
Pada kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, kelangkaan tabung oksigen di tinggat pedagang eceran dikarenakan banyak masyarakat yang membeli untuk berjaga-jaga.
Kelangkaan tabung oksigen di pasar tidak berpengaruh terhadap stok oksigen di rumah sakit. Ia memastikan stok oksigen untuk rumah sakit cukup buat pasien Covid-19.
Yusri menambahkan, masyarakat tidak perlu panik dengan berlomba membeli dan menyimpan tabung oksigen. Sebab, pasokan di rumah sakit cukup untuk pasien Covid-19 walau terjadi peningkatan kasus.
Baca Juga: Tingginya Permintaan Tabung Oksigen, Stok di Pasar Pramuka Kosong Sejak Pekan Lalu!
“Karena semuanya menyimpan akhirnya bisa akan terjadi kekurangan. Maka kami mengimbau masyarakat atau perorangan khususnya tidak usah terlalu panik dengan menyimpan (tabung oksigen) untuk ketersediaan pribadi,” ujar Yusri.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV