Indonesia di Ambang Kritis, Ini Cerita Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 dan Persatuan Perawat
Wawancara | 26 Juni 2021, 12:21 WIBKOMPAS.TV - Tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan menjadi garda terdepan dalam perang melawan pandemi.
Mereka berisiko tinggi tertular dan tak sedikit yang kehilangan jiwa raganya demi tugas kemanusiaan.
Risiko ini pula yang ditanggung oleh perawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Jakarta, Liza Putri Noviana.
Liza menjadi nakes RS Wisma Atlet pertama yang meninggal dunia akibat covid-19.
Kamis lalu (24/6), ia mendapatkan penghormatan terakhir dari ratusan koleganya di Wisma Atlet.
Risiko tertular covid-19 seperti yang dialami Liza, nyata dan masif menimpa tenaga kesehatan di daerah.
Yang terbaru, sebanyak 36 tenaga kesehatan di Kabupaten Pandeglang, Banten terkonfirmasi positif covid-19, akibat pasien yang mereka tangani tidak jujur saat diperiksa.
Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tercatat ada 90 tenaga kesehatan terpapar covid-19.
Para nakes yang terpapar berasal dari 4 RSUD dan 100 puskesmas di wilayah Kabupaten Bogor.
Jumlah korban dari kalangan medik pun semakin meningkat, begitu pula risiko dari ancaman non medik lainnya.
Selain itu, keterisian pasien Covid-19 di Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta masih tinggi dan bahkan sudah hampir penuh dengan tingkat keterisian tempat tidur mencapai 90,22% pada Rabu, 23 Juni 2021.
Terkait viral foto nakes kewalahan termasuk anggota pemulasaran jenazah yang tertangkap kamera sedang beristirahat di badan jalan, Anggota Tim Khusus Pemulasaran Jenazah Ditsamapta Polda Metro Jaya, Bripda Andika Sandi menyebutkan jika tim harus bekerja selama 48 jam, bahkan sejak pagi tadi (26/6) sudah ada 28 peti jenazah covid-19 yang harus dimakamkan, namun yang baru bisa ditangani oleh Tim Pemulasaran baru 11 jenazah.
Simak pembahasan selengkapnya bersama Anggota Tim Khusus Pemulasaran Jenazah Ditsamapta Polda Metro Jaya, Bripda Andika Sandi, Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, (PERSI) Lia Partakusuma, dan Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV