661 Anak di Jakarta Terpapar Covid-19, Bagaimana Nasib Sekolah Tatap Muka?
Update | 18 Juni 2021, 22:47 WIBKOMPAS.TV - Sejumlah daerah memutuskan menghentikan pembelajaran tatap muka demi alasan kesehatan dan keselamatan.
Hal ini (18/6) terjadi di tengah lonjakan kasus covid-19, termasuk kasus positif covid-19 pada anak yang juga meningkat.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ada 661 kasus terjadi pada anak usia 0 hingga 18 tahun. 144 di antaranya, anak balita.
Kasus covid-19 di DKI Jakarta kembali meledak, per 17 Juni 2021 tercatat ada penambahan kasus sebanyak 4.144 kasus.
Dengan demikian total kasus covid-19 di DKI Jakarta mencapai 458.815 kasus.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, IDAI, Dokter Aman Pulungan mencatat berdasarkan data secara nasional, kasus positif covid-19 anak usia 0 hingga 18 tahun mencapai 12,5 persen.
Tingginya kasus covid-19 pada anak-anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan kegiatan sekolah tatap yang akan digelar pada Juli untuk ditunda sementara.
Selain itu, para orangtua juga diimbau untuk mendampingi anaknya saak berkegiatan di luar rumah.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyebutkan jika evaluasi uji coba sekolah tatap muka di Kota Bogor sudah berjalan dengan baik, pihak guru maupun siswa juga sama-sama paham dan patuh terhadap prokes. Namun yang menjadi tantangan adalah ketika siswa pulang dan keluar dari sekolah, disitulah sulitnya pengawasan prokes mengingat banyaknya siswa yang juga menggunakan transportasi publik.
Di sisi lain, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menyebutkan sejumlah sekolah banyak yang tidak siap karena tidak memenuhi sejumlah syarat.
Lantas, bagaimana nasib sekolah tatap muka jelang tahun ajaran baru mendatang?
Simak penjelasan selengkapnya terkait sekolah tatap muka bersama Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV