Selain Kudus dan Bangkalan, Jakarta jadi Episentrum Covid-19 dengan Temuan 5 Klaster
Update corona | 17 Juni 2021, 15:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 1,4 juta lebih orang melakukan perjalanan mudik pada periode Hari Raya Idul Fitri bulan Mei 2021 lalu.
Dalam rapat dengan Komisi III DPR, kemarin, Kapolri menyebut banyaknya masyarakat yang melakukan perjalanan mudik menyebabkan terciptanya episentrum penularan covid-19 di sejumlah daerah antara lain Kudus, Bangkalan dan DKI Jakarta.
Di Kudus, penyebaran klaster halal bihalal yang berawal dari enam desa, kini menjadi 60 desa, mengakibatkan 181 orang positif covid-19.
Kondisi ini menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur menjadi 96 persen.
Di Bangkalan, klaster halal bihalal telah menyebabkan 599 orang positif covid-19, tujuh di antaranya meninggal dunia, termasuk 3 orang tenaga medis.
Di DKI, pasca-libur lebaran, Polri mendeteksi terdapat lima klaster, yakni di Cipayung, Cilincing, Kelapa Dua, Kayu Putih dan Ciracas.
Dari 1.568 orang yang ditracing, terdapat 317 yang terkonfirmasi positif.
Menghadapi tiga episentrum ini, Polri akan mengoptimalkan pendataan one gate system, rasio pelacakan, testing dan penambahan tenaga kesehatan.
Sementara itu, Peneliti Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menemukan covid-19 varian delta, atau b.1.617, dari spesimen pasien asal Kudus, Jawa Tengah.
Peneliti menyebut dari 34 sampel yang diperiksa, 28 di antaranya terkonfirmasi sebagai varian delta dan mungkin sudah terjadi transmisi lokal.
Varian ini disebut lebih berbahaya dibandingkan dengan virus varian sebelumnya, karena kemampuan penularannya yang lebih cepat.
Dengan melonjaknya angka kasus covid-19, lagi-lagi masyarakat diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan ketat agar dapat memutus penyebaran covid-19.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV