Aktivis Desak Polisi Usut Penyebab Kematian Wakil Bupati Sangihe di Pesawat yang Dinilai Tak Wajar
Peristiwa | 12 Juni 2021, 19:16 WIBKOMPAS.TV - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) meminta Kepolisian turun tangan mengusut kematian Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong.
Jatam ingin memastikan meninggalnya Wakil Bupati Sangihe, tak terkait hal lain.
Jatam menilai Helmud Hontong adalah orang yang gigih menolak izin tambang emas di wilayahnya.
Jatam menambahkan sikap Wakil Bupati Sangihe bertolak belakang dengan sejumlah pejabat bila berbicara soal izin tambang.
Untuk itu perlu penyelidikan lebih lanjut soal meninggalnya Helmud Hontong.
Seblumnya, muncul spekulasi soal kematian Wakil Bupati Sangihe yang meninggal di pesawat rute Denpasar-Makassar.
Khususnya terkait suratnya yang menolak tambang emas.
Polisi angkat bicara dan meminta semua pihak tidak menyampaikan isu yang belum tentu benar.
Meski demikian, jika keluarga membutuhkan penanganan polisi, Kapolres Sangihe sudah menyatakan kesiapannya.
Kematian Wabup Sangihe dinilai tak wajar karena awalnya tidak ada keluhan saat hendak naik pesawat, namun ketika 20 menit berada di pesawat, Wakil Bupati Sangihe mengaku pusing.
Ia lantas meminta digosokan minyak kayu putih di bagian belakang badan dan leher. Bahkan, Wakil Bupati Sangihe sempat batuk-batuk hingga mengeluarkan darah dari mulutnya.
Sementara itu, Komnas HAM mendorong polisi untuk menyelidiki meninggalnya Wakil Bupati Sangihe. Hal ini agar tidak terus timbul spekulasi.
Terkait desakan terhadap pengusutan kematian Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong, simak penjelasan selengkapnya dari Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Merah Johansyah Ismail.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV