Borong Alutsista, Pengamat: 1.700 Triliun Tidak Mungkin Bisa Dipenuhi Dalam 2,5 Tahun
Update | 31 Mei 2021, 13:24 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah membutuhkan dana sekitar 125 miliar USD setara sekitar 1,7 kuadriliun atau 1.700 triliun rupiah untuk memperbarui alutsista Republik Indonesia.
Pengadaan anggaran Kementerian Pertahanan ini direncanakan melalui skema pinjaman luar negeri yang peraturannya tengah disiapkan.
Sementara itu, Pengamat Militer, Connie Rahakundini mempertanyakan anggaran 1.700 triliun dalam renstra berumur panjang yang harus dihabiskan dalam waktu 2,5 tahun ke depan.
Ia pun menuntut keterbukaan pemerintah soal anggaran tersebut.
"Yang saya tuntut adalah keterbukaan mengenai anggaran dan ini tidak ada hubungan dengan rahasia negara," ujar Connie saat dihubungi KompasTV, Senin (31/5/2021).
Ia juga menegaskan agar dalam pengadaan alutsista ini, pemerintah dapat memfokuskan kepentingan nasional.
"Presiden Jokowi meminta kita menjadi negara poros maritim dunia, anggaplah itu. Nah ketika menjadi negara poros maritim dunia, ada dua pilihan. Kita menjadi negara yang bermain kawasan atau kita bermain di luar samudera, seeperti itu," sambungnya.
Connie menjelaskan masing-masing tersebut membutuhkan alutsista yang berbeda.
Hal ini tentu menjadi pertanyaan Connie tentang bisakah pemerintah memenuhi kebutuhan alutsista dalam kurun waktu 2,5 tahun.
"Apakah tiba-tiba dalam 2,5 tahun ini kita bisa merubah secara dramatis peralatan-peralatan kita yang lahir tanpa kita tahu fungsinya apa. Karena angkanya itu nggak mungkin dipenuhi," katanya.
Lalu bagaimana seluk beluk hingga angka ini muncul?
Dan kira-kira dengan anggaran tersebut, Indonesia akan punya kekuatan alutsista seperti apa?
Simak pembahasannya bersama anggota Komisi I DPR RI, Bobby Rizaldi, juga Pengamat Militer dan Pertahanan, Connie Rahakundini.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV