Dampak Pandemi, Gerai Ritel Modern Bertumbangan
Sosial | 27 Mei 2021, 08:56 WIBKOMPAS.TV - Bisnis ritel menjadi salah satu sektor usaha yang terperosok paling dalam akibat pandemi covid-19.
Sejumlah perusahaan ritel mengalami kerugian.
Tak sedikit yang menutup sebagian gerai, bahkan ada juga yang gulung tikar.
Terbaru, PT Hero Supermarket Tbk mengumumkan bakal menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli mendatang.
Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Patrik Lindvall menyebut, perusahaan akan memfokuskan bisnis ke merek dagang lain yang memiliki potensi bertumbuh lebih tinggi.
"Kami tetap meyakini, bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan, dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.” kata Patrik Lindvall Kompas.com.
Menteri Perdagangan, Muhammad Luthfi mengakui di sepanjang pandemi corona, sektor perdagangan mengalami pelemahan, termasuk ritel.
Data dari asosiasi pengusaha ritel Indonesia, Aprindo menunjukkan dalam sembilan bulan pandemi tahun 2020 tercatat 1.200 toko ritel tutup.
Sementara di periode Januari sampai Maret 2021, tercatat 90 toko ritel yang tutup.
Artinya, hingga Maret 2021 sekitar 1300 ritel yang tutup.
Kepada Kontan.co.id, Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey menyebut kita berharap ritel-ritel tidak banyak yang tutup dengan adanya bantuan dana alokasi dari pemerintah, seperti PEN dan juga prioritas untuk vaksinasi covid-19 bagi karyawan ritel.
Untuk membantu sektor usaha ritel, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, saat ini sedang disiapkan stimulus dalam bentuk relaksasi perpajakan.
Pemerintah terus berupa memulihkan sektor ekonomi.
Percepatan program vaksinasi, jadi salah satu yang diharapkan untuk mendongkrak ekonomi.
Penulis : Luthfan
Sumber : Kompas TV