Soleman Ponto: Harus Ada Kapal Rescue yang Selamatkan Manusia di KRI Nanggala 402
Wawancara | 22 April 2021, 19:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono menjelaskan oksigen di dalam kapal selam KRI Nanggala bisa bertahan hingga hari Sabtu jam tiga pagi, yakni selama 72 jam setelah kapal hilang kontak.
Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 mengerahkan seluruh unsur yang ada di TNI dengan dibantu Polri.
Pencarian dilakukan di perairan Bali, lokasi kontak terakhir dengan KRI Nanggala.
Tim pencari dikerahkan di sejumlah titik, mulai dari Badung hingga Buleleng.
Menanggapi penjelasaan tersebut, Kepala Bais TNI periode 2011-2013, Laksamana Muda Purnawirawan Soleman Ponto, mengatakan jika tim pencari harus benar-benar mengetahui titik pasti lokasi kapal tersebut.
Soleman mengatakan ada permasalahan yang harus dihadapi apabila titik tersebut telah ditemukan, namun kapal tak tersebut tak mau mengapung.
"Kalaupun dia sudah diketahui posisinya di mana, dia harus timbul supaya manusianya itu bisa muncul. Tapi kalau dia (kapal) ndak timbul, kita harus sangat berharap kepada kapal selam rescue yang untuk bisa menyelamatkan manusianya," ujar Soleman saat dihubungi KompasTV, Kamis (22/4/2021).
Ia juga menyebutkan bahwa Singapura lah yang memiliki kapal selam rescue.
Lebih jelas soal fungsi dan keunggulan KRI Nanggala-402, kita tanyakan langsung ke Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, Kepala Bais TNI periode 2011-2013, Laksamana Muda Purnawirawan Soleman Ponto.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV