Panglima ISIS Dari Bekasi - AIMAN (Bag.5)
Aiman | 22 November 2017, 17:10 WIBPerjalanan Aiman berlanjut hingga menemui pengamat terorisme Universitas Indonesia, Ridlwan Habib. Akankah pengaruh radikalisme disebarkan oleh Omar Maute setelah kurang lebih dua tahun tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
Ridlwan menyatakan penyebaran paham itu belum ditemukan mempengaruhi wilayah tempat tinggal Omar Maute di Babelan, Bekasi. Sebab saat itu, Omar Maute belum mendapatkan doktrin radikalisme ISIS.
Omar Maute diprediksi mulai menjadi radikal sejak kembali Filipina tahun 2012 lalu. Hal ini hampir bersamaan dengan kemunculan ISIS pada tahun 2013. Meski demikian, Omar Maute dikenal menyukai paham keras selama belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Omar disebut menyukai ide untuk kebangkitan Islam menjadi bersatu dalam satu negara, Daulah Islamiyah, yakni salah satu konsep yang dikembangkan Al Qaeda.
Kini Indonesia menghadapi ancaman retaliasi (pembalasan dendam) pasca pimpinan ISIS Filipina, Isnilon Hapilon dan Omar Maute, tewas. Foto Minhati Madrais tanpa jilbab yang disebarkan kepolisian Filipina menjadi salah satu penyulutnya. Ini dapat menjadi penghinaan bagi ISIS. Pengamat terorisme Universitas Indonesia, Ridlwan Habib memprediksi, serangan balik dapat dilakukan tiga faksi yang berbaiat kepada ISIS di Indonesia. Retaliasi tersebut berpotensi menyasar kepentingan Filipina di Indonesia, seperti kantor kedutaan besar.
Penulis : edika-ipelona
Sumber : Kompas TV