Jokowi Minta Personel BNPB, Basarnas, TNI dan Polri Ditambah untuk Tangani Bencana di NTT dan NTB
Update | 6 April 2021, 16:08 WIBKOMPAS.TV - Siklon Seroja telah berdampak besar di 11 wilayah di Nusa Tenggara Timur.
Menurut data dari BNPB, hingga Selasa pagi (6/4) bencana banjir bandang yang telah menimpa belasan wilayah di NTT telah menyebabkan 128 meninggal dan 72 orang hilang.
Presiden Joko Widodo memberikan instruksi terkait penanganan bencana di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja telah berdampak terjadinya bencana yang dirasakan selama sepekan terakhir. Oleh karena itu, Jokowi meminta agar proses evakuasi dilakukan dengan cepat.
Sejumlah pihak diminta untuk saling membantu dalam proses evakuasi antara lain Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, TNI dan Kepolisian.
"Mengerahkan tambahan personil SAR sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak dan wilayah terisolir termasuk berbagai gugus pulau di NTT," ujar Jokowi saat rapat terbatas, Selasa (6/4).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga diminta untuk mengerahkan alat berat. Sehingga dapat membantu proses pencarian korban bencana di NTT.
Selain proses evakuasi, Jokowi juga meminta penyediaan pelayanan kesehatan. Jokowi menginstruksikan Menteri Kesehatan untuk segera membuka lebih banyak tempat pelayanan kesehatan yang dilengkapi dengan tenaga kesehatan dan obat-obatan.
Kendala lain dalam penanganan bencana di NTT dan NTB juga disebabkan oleh sulitnya akses. Hal itu membuat pasokan logistik untuk pengungsi tertahan.
"Saya minta BNPB dan pemerintah provinsi segera mendata titik-titik pengungsian, memastikan logistiknya, tendanya, dapur lapangannya untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi," terang Jokowi.
Sebagai informasi , saat ini disebutkan lebih dari 8.000 orang telah mengungsi.
Ratusan rumah warga dan fasilitas umum terkena dampak bencana yang terjadi akibat cuaca ekstrem tersebut.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV