KPAI Minta Pembukaan Sekolah Dilakukan Hati-hati dengan Prinsip 5 Siap
Peristiwa | 25 Februari 2021, 05:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah para guru dan tenaga pendidikan divaksin Covid-19, pembukaan sekolah tetap harus dilakukan secara hati-hati. Sebab, bila hanya guru dan tenaga kependidikan saja, maka kekebalan kelompok (herd immunity) sulit terwujud. Hal itu disampaikan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti.
"Vaksin akan diberikan kepada masyarakat secara bertahap karena jumlah vaksin masih terbatas. Alhasil, masih akan banyak orang yang belum divaksin sehingga virus tetap dapat menyebar dan berisiko menginfeksi siapa saja. Berdasarkan teori, suatu wilayah dapat dikatakan bebas dari penyakit jika sudah terjadi kekebalan kelompok atau herd immunity. Kondisi ini bisa dicapai dengan pemberian cakupan vaksin mencapai 90 persen," katanya, Rabu (24/2/2021).
Baca Juga: KPAI Akui Ada Unsur Pelecehan untuk Betrand Peto dalam Materi Komedi Ridwan Remin
Karena itu, jika pemerintah memang berniat ingin membuka sekolah pada Juli maka infrastruktur kesehatan harus dipastikan memadai. Dan sekolah siap melindungi para siswa. "Pastikan 5 Siap, yaitu siap daerahnya, siap sekolahnya, siap gurunya, siap orangtuanya, dan siap Anaknya. Jika salah satu tidak siap, maka tunda buka sekolah tatap muka karena akan berpotensi menjadikan sekolah sebagai kluster baru. Harus dipastikan juga bahwa kasus covid-19 di wilayah itu sudah landai," kata Retno.
Untuk memantau kesiapan sekolah, KPAI mulai Februari 2021 akan terus melakukan pengawasan terhadap penyiapan dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) tahun 2021. "Saat ini pun, saya sedang melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah yang sudah memulai PTM secara terbatas di wilayah Jawa Barat," ujarnya.
Baca Juga: Bareskrim Dalami Laporan KPAI Soal Anjuran Nikah Usia 12 Tahun Dalam Promosi Aisha Weddings
Seperti diketahui, pemerintah telah memprogramkan vaksinasi covid-19 bagi guru, dan tenaga kependidikan. Program ini dimulai di SMA 70 Jakarta disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV