Demo Tolak Omnibus Law Sempat Ricuh, Kombes Yusri: Kondisi Jakarta Sudah Kondusif
Berita kompas tv | 9 Oktober 2020, 00:42 WIBKOMPAS.TV - Hari ini, di sejumlah wilayah kembali digelar unjuk rasa, menolak UU cipta kerja. Beberapa diantaranya berlangsung ricuh.
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ada yang berada di belakang, dalam aksi unjuk rasa penolakan UU cipta kerja.
Pengesahan undang undang cipta kerja DPR dan pemerintah, terus mendapat penolakan dari buruh.
Hari ini aksi unjuk rasa buruh, dilakukan di sejumlah daerah.
Tak hanya elemen buruh, aksi demonstrasi juga dilakukan oleh mahasiswa.
Di beberapa wilayah, aksi ini berujung rusuh.
Di Jakarta, unjuk rasa mahasiswa dilakukan di sekitaran Istana Presiden.
Bentrok antara pengunjuk rasa, dengan aparat keamanan, sempat terjadi dalam aksi demo di Patung Arjunawiwaha, serta Kawasan Harmoni.
Polisi menangkap pengunjuk rasa, yang rata-rata dibawah umur, dari wilayah Slipi, Semanggi, hingga Palmerah, Jakarta Barat.
Demonstrasi menolak UU cipta kerja, juga dilakukan Makassar, Sulawesi Selatan. Di mana para mahasiswa membakar ban bekas, serta menutup Jalan Allaudin.
Di Medan, Sumatera Utara, massa berunjuk rasa, di depan Gedung DPRD Sumatera Utara.
Sempat terjadi ricuh, ketika massa melempar batu ke arah aparat keamanan.
Aksi penolakan UU cipta kerja di Yogyakarta juga berlangsung ricuh.
Massa melempar Gedung DPRD DIY dengan batu, hingga polisi menembakkan gas air mata.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran, Muradi mengatakan, ada yang mengoptimalkan pengesahan UU Cipta Kerja, untuk kepentingan jangka pendek, misalnya terkait Pilkada 2020.
Saat aksi unjuk rasa penolakan UU cipta kerja berlangsung di beberapa wilayah.
Hari ini Presiden Joko Widodo meninjau pembuatan lumbung pangan, serta memberikan bantuan UMKM, di Kalimantan Tengah.
Penulis : Aleksandra-Nugroho
Sumber : Kompas TV