> >

Tagar #GejayanIsCalling dan #JegalOmnibusLaw Ramai di Twitter, Ini Penjelasannya

Update | 14 Agustus 2020, 13:10 WIB
Tagar #Jegal Omnibus Law turut menjadi trending di Twitter pada Jumat (14/8/2020) (Sumber: twitter.com)

KOMPAS.TV - Jagat media sosial twitter kembali diramaikan oleh tagar #GejayanIsCalling sejak Kamis (13/8/2020). Terhitung sudah lebih dari 12.000 orang yang menggunakan tagar ini di twitter hingga pukul 11.11 WIB pada Jumat (14/8/2020) ini. 

Tak hanya itu, tagar #JegalOmnibusLaw kini turut menduduki puncak trending di twitter mulai 11.50 WIB tadi. Terhitung sudah lebih dari 14.000 orang yang menggunakan tagar ini. 

Ternyata, tagar ini ramai dinaikkan di media sosial sebagai pemanasan untuk aksi menggagalkan Omnibus Law yang akan digelar oleh sejumlah massa di simpang tiga Gejayan hari ini (14/8/2020).

Hal ini diungkapkan oleh salah satu akun Aliansi Rakyat Bergerak @gjynmmnggllagi yang memposting sebuah poster dengan latar belakang putih bertuliskan: "Untuk menyemarakan gagalkan omnibus law mari kita naikkan hashtag #GejayanIsCalling #JegalOmnibusLaw 13 Agustus 2020 Jam 16.00 WIB sampai trending di twitter!" 

Tuntutan ini semakin ramai pasca sejumlah selebriti dan influencer memposting video untuk mendukung RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang dinilai akan memperburuk keadaan tak hanya untuk buruh, namun juga para pekerja lainnya dari berbagai lini.

Tagar #GejayanIsCalling sempat menduduki puncak Trending di Twitter pada Kamis (13/8/2020) (Sumber: twitter.com)

"Di draft Omnibus Law itu juga memperbolehkan perusahaan mempekerjakan outsourcing dan pekerja kontrak tanpa batasan waktu dan jenis pekerjaan. Gritte Agatha dan influencer yang ikut mendukung RUU Omnibus Law Cipta Kerja pada baca draftnya? RUU Cipta Kerja tidak hanya akan berdampak pada pekerja manufaktur tapi juga ke semua lini jenis pekerjaan, termasuk kerja kantoran" tulis salah satu warganet dalam akun @bintangwirayasa.

Adapun tuntutan massa aksi untuk menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja ini rencananya akan dimulai pukul 13.00 WIB. Peserta aksi dikabarkan akan berkumpul di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM) dan kemudian berjalan ke simpang tiga Gejayan untuk berorasi.

Aksi untuk menuntut penggagalan Omnibus Law ini bukan yang pertama kalinya. Tercatat sudah 4 kali massa aksi melakukan unjuk rasa menuntut pengesahan RUU Cipta Kerja Omnibus Law ini.

Penulis : Anjani-Nur-Permatasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU