Tantangan Bagi Presiden Jokowi dan Indonesia di Tahun Kerbau - Opini Budiman
Budiman tanuredjo | 2 Januari 2021, 09:01 WIBMajalah Times menyebut 2020 'The worst year ever', tahun terburuk dalam sejarah dunia.
2020 menjadi Annus Horibillis, Tahun Kengerian. Badai pandemi Covid-19 meluluhlantakkan semua tatanan yang sudah terbangun.
Semua pihak berharap vaksin menjadi 'game changer' di tahun 2021. Vaksin menjadi harapan. Vaksin seakan menjadi lorong terang di tengah ketidakpastian.
Vaksin diharapkan bisa mengendalikan pandemi yang telah menginfeksi 82 juta warga dunia dan menewaskan lebih dari 1,8 juta di 218 negara.
Di Indonesia, lebih dari 700.000 orang terinfeksi dan lebih dari 21.000 orang meninggal dunia. Para tenaga kesehatan adalah pahlawan 2020.
Tahun kerbau 2021 dalam astrologi China tetaplah menantang. Pemerintahan Presiden Jokowi tetaplah berfokus pada penangangan pandemi berbasis sains, bukan intuisi.
Bersyukur ada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, seorang fisika nuklir yang sangat percaya data dan sains. Fokus pada pengendalian pandemi paska liburan panjang, karena liburan panjang selalu memunculkan lonjakan kasus positif.
Dari KPK, persidangan kasus korupsi Menteri KKP Edhy Prabowo dan Mensos Juliari Batubara tetap bisa menjadi isu politik yang bisa merembet kemana-mana, termasuk masih kaburnya buronan Harun Masiku.
Suksesi Panglima TNI juga akan terjadi di 2021. Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan pensiun di 2021. Siapa yang akan menggantikannya tetaplah merupakan peristiwa politik yang menarik dicermati. Apakah KSAD Jenderal Andika Perkasa atau Laksamana Yudo Margono?
2024 menjadi menarik karena Presiden Jokowi sesuai konstitusi tak bisa maju lagi. Pertarungan 2024 akan menjadi medan bebas para Menteri dan Kepala Daerah untuk menjadi Indonesia Satu.
Apapun yang terjadi, fokus pada pandemi dan ekonomi adalah keniscayaan agar bangsa ini tetap ada.
Tetap optimis menapaki 2021 sambil tetap terus membangun kebersamaan untuk mengatasi krisis multidimensi.
Kebersamaan pemerintah, dunia usaha, ormas dan masyarakat untuk keluar dari krisis multidimensi.
Penulis : aryo-bimo
Sumber : Kompas TV