Menginspirasi Mahasiswa Membuat Abon Berbahan Pepaya
Cerita indonesia | 7 Juli 2020, 14:00 WIBPASURUAN, KOMPASTV - Di tengah pandemi Covid-19 tiga orang mahasiswa di Pasuruan, Jawa Timur, yang tengah belajar di rumah, mengisi waktu luangnya dengan memproduksi abon dari pepaya muda. Tak disangka, produk camilan dari pekerjaan sampingan tersebut mendapat respon positif sehingga mereka kewalahan melayani pesanan pelanggan.
Melimpahnya buah pepaya di sekitar rumah, dimanfaatkan oleh tiga orang mahasiswa di Desa Nguling, Pasuruan, Jawa Timur, sebagai bahan dasar untuk membuat abon.
Usaha yang tak sengaja dilakukan ini, berawal dari salah satu mahasiswa sedesa itu melihat banyak pohon pepaya berbuah lebat, yang tidak mempunyai nilai jual sama sekali.
Kebetulan, mereka juga sedang banyak waktu longgar, karena mahasiswa yang seluruhnya masih semester empat ini belajar di rumah via daring, seiring pandemi Covid-19. Proses pembuatan abon pepaya ini relatif mudah.
Siapa sangka, usaha sampingan yang sudah berjalan tiga bulan ini mendapat respon positif dari pelanggan. Pepaya yang awalnya tidak bernilai, kini menjadi komoditas mahal.
Dalam sehari, tiga mahasiswa ini mampu memproduksi abon pepaya sebanyak 300 bungkus, tergantung pesanan. Pemasaran dilakukan secara online dengan harga per bungkus Rp8000, kemasan 200 gram.
Kini, dalam sebulan omzet yang dihasilkan dari usaha coba-coba ini telah mencapai Rp10.000.000. Namun, kreasi abon pepaya ala mahasiswa terancam tak berlanjut bila pandemi Covid-19 sudah berakhir dan proses perkuliahan kembali normal.
Penulis : Krisna-Aditomo
Sumber : Kompas TV