Benarkah Warga Surabaya Bandel Soal Protokol Covid-19?
Cerita indonesia | 2 Juli 2020, 20:52 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya (FKM Unair) belum lama ini mengadakan penelitian, terkait tingkat kepatuhan masyarakat Surabaya Raya pada protokol kesehatan mencegah COVID-19.
Penelitian FKM Unair menyebut, masyarakat di Surabaya Raya kurang patuh pada sejumlah peraturan mencegah penyebaran corona. Seperti ketentuan memakai masker hingga menjaga jarak fisik.
Hasil penelitian FKM Unair pada 25 Juni 2020, diungkapkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Kala itu, Khofifah membeberkan hasil penelitian kepada Presiden Joko Widodo yang melakukan kunjungan kerja dan bertemu di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Beberapa hasil penelitian diantaranya 84 persen warga Surabaya Raya tidak menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing.), dan 70 persen warga saat di tempat ibadah tidak memakai masker.
Hasil penelitian FKM Unair juga menyebut 92,8 persen pasar di Surabaya Raya masih buka. Dan saat kegiatan di pasar 84 persen warga tidak memakai masker serta 89 persen tak menerapkan physical distancing.
Hasil penelitian itu ditanggapi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Secara eksklusif dalam program Rosi di Kompas TV, Risma menepisnya.
Risma tak mau berpolemik dan menegaskan ingin fokus membantu warganya yang kini banyak dirawat di rumah sakit karena tertular corona.(*)
Penulis : aryo-bimo
Sumber : Kompas TV