Madu Murni Asal Lampung ini Kebanjiran Pesanan
Cerita indonesia | 22 Juni 2020, 12:10 WIBLAMPUNG, KOMPAS.TV - Sejak 2014 lalu, Isnina bersama adiknya Febrianto menjadi pembudidaya lebah trigona (lebah tanpa sengat) dan lebah apis melifera (lebah dengan sengat).
Budidaya panen madu murni dilakukan di perkebunan milik mereka di Kelurahan Batu Putu, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung.
Sebanyak 40 boks tempat budidaya lebah pengasil madu murni disiapkan dan panen dilakukan setiap dua minggu. Sekali panen, mereka bisa menghasilkan 20 kg madu murni hingga 40 kg.
Baca Juga: Unik! Sarang dan Telur Lebah Dibikin Jadi Masakan
Selama masa pandemi Covid-19, mereka kebanjiran pesanan dari pulau Jawa hingga di Lampung sendiri sehingga membuat omzet penghasilan meningkat. Per hari, mereka dapat menjual 20 liter madu murni. Omzet pendapatan mereka pun mencapai Rp20 Juta per bulannya.
Panen lebah trigona cukup mudah dengan menggunakan selang kecil dan mesin penyedot kecil dalam pengambilan madu murni yang telah siap dipanen.
Selain itu, tidak lupa menggunakan alat pelindung wajah agar terhindar dari serangan lebah.
Baca Juga: Wisata Petik Madu Langsung dari Sarang Lebah
Setelah panen, lalu dilakukan proses penyaringan. Kemudian, madu murni dikemas dalam botol berukura 800 ml dan siap dipasarkan dengan harga Rp170 ribu hingga Rp200 ribu per botol.
Untuk makanan lebah sendiri tergolong alami seperti bunga kaliandra, kelapa, bunga akasia, kembang pohon duren, yang berada di lingkungan perkebunan tempat pembudidaya lebah madu murni.
Penulis : Krisna-Aditomo
Sumber : Kompas TV