Personel Brimob Ciptakan Pupuk Organik dari Kotoran Kelelawar
Cerita indonesia | 9 Januari 2020, 21:27 WIBBerbekal dari hobi dalam bidang pertanian, personel Brimob Batalyon C Polda Sulsel Bripka Ayub memformulasikan kapur dolomit dan kotoran kelelawar menjadi pupuk organik. Bahkan pupuk yang telah dikembangkan sejak tahun 2014 kini telah dipatenkan.
Bripka Ayub meyakini pupuk organik dibutuhkan pada saat sekarang dan masa yang akan datang. Dalam pengembangan pupuk organik, ia tak sendiri. Bripka Ayub mengajak dan mengedukasi warga serta para petani untuk dapat memaksimalkan bahan-bahan organik yang ada.
Baca Juga: Erick Thohir Copot Komisaris Independen Pupuk Indonesia
Pemanfaatan kapur dolomit dan kotoran hewan sebagai pupuk berbuah manis. Hasil pengujian dari Dinas Pertanian menunjukkan standar mutu pupuk organik miliknya mencapai 28 persen lebih tinggi dari standar nasional yang hanya 15 persen.
Dalam setiap hari, Bripka Ayub dan kawan-kawan mampu memproduksi pupuk organik sebanyak 8 ton serta dikirim di 7 provinsi yang ada di indonesia.
Bagi Bripka Ayub, selain ikut melestarikan lingkungan pengembangan pupuk organik juga meningkatkan pendapatan petani mengangkat derajat petani, serta pembangunan pertanian dapat saling berkelanjutan.
#PupukOrganik #BripkaAyub #TNI
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV