> >

Rumah Igloo Khas Suku Eskimo Terbuat dari Salju, Kenapa Bisa Tetap Hangat?

Sinau | 7 November 2021, 20:30 WIB

KOMPAS.TV – Pernahkah Anda memperhatikan bangunan berwarna putih yang berbentuk kubah atau setengah lingkaran yang ada di Kutub Utara atau Selatan?

Bangunan tersebut adalah igloo, rumah yang terbuat dari salju milik suku Eskimo yang mendiami daerah kutub bumi. Dalam bahasa asli bangsa Inuit, Igloo disebut Iglu yang berarti rumah salju.

Meski terbuat dari salju, ternyata rumah igloo dibangun sebagai salah satu cara bertahan hidup di kondisi cuaca dingin ekstrem. Lalu, mengapa rumah igloo bisa tetap hangat?

Baca Juga: Salju Turun di Gurun Sahara Tinggalkan Pola yang Unik

Dinding salju pada igloo yang terbuat dari salju keras mampu menahan panas tubuh serta panas dari lampu minyak. Selain itu, dilansir dari Wonderopolis, salju keras juga mampu menghalangi angin dingin di kawasan sekitarnya yang tertutupi salju dan es.

Salju keras merupakan isolator yang baik, sehingga suhu hangat di dalam rumah igloo tetap terjaga.

Tak hanya itu, rumah igloo akan menjadi lebih kuat dan hangat setelah beberapa hari selesai dibuat. Namun, rumah berbentuk kubah ini akan kembali membeku jika tidak ditempati.

Umumnya, rumah igloo memiliki tinggi sekitar 3 sampai 3,5 meter dengan diameter 3,5 hingga 4,5 meter. Sesuai ukurannya, rumah igloo dapat dihuni oleh hanya satu orang, atau dapat berfungsi sebagai aula pertemuan.

Pembuat igloo biasanya menggunakan pisau dari tulang ikan paus atau logam untuk memotong balok salju berukuran besar yang digunakan untuk membentuk dinding igloo yang condong ke dalam. Proses pembuatan rumah igloo sendiri dapat memakan waktu dari 1 jam hingga 6 jam.

Baca Juga: Kenapa di Indonesia Tidak Ada Hujan Salju?

(*)

Grafis: Arief Rahman

Penulis : Gempita-Surya

Sumber : diolah dari berbagai sumber


TERBARU