> >

Penyebab Napas dan Urine Bau Setelah Makan Jengkol dan Petai

Sinau | 5 September 2021, 20:23 WIB

KOMPAS.TV- Dengan aromanya yang khas, jengkol dan petai adalah pelengkap kenikmatan dalam seporsi makanan. Biasanya petai goreng atau petai mentah dicocol dengan sambal bawang, bersama nasi hangat lauk ayam goreng, lele goreng, atau bebek goreng dan lain sebagainya. Tidak sedikit juga, olahan kuliner Indonesia yang dicampur atau berbahan dasar dari  petai dan jengkol. Tapi bagi yang tidak suka  jengkol dan petai, aromanya sangat menganggu kenyamanan.

Baik bau di mulut atau urine  setelah memakan jengkol dan petai. Mengapa napas dan urine bisa bau setelah makan jengkol dan petai? Penyebabnya adalah zat hexathionine, tetrathiane, trithiolane, pentathiopane, pentathiocane, dan tetrathiepane.

Petai juga mengandung konsentrat asam amino, dan menghasilkan gas metana atau penghasil kentut. Zat-zat tersebut tidak berbahaya, tapi efeknya napas dan urine baunya menyengat. Sedangkan pada jengkol. Senyawa yang mengandung sulfur bernama asam jengkolat. Tersusun dari dua asam amino sistein yang diikat oleh satu gugus metil pada atom belerangnya. Asam inilah penyebab napas dan urine berbau menyengat setelah makan jengkol.

Baca Juga: Makna di Balik Tumpeng, Kuliner yang Identik dengan Peringatan 17 Agustus

https://www.kompas.tv/article/202485/makna-di-balik-tumpeng-kuliner-yang-identik-dengan-peringatan-17-agustus 

Grafis: Agus Eko Apriyanto

Penulis : Sunbhio-Pratama

Sumber : diolah dari berbagai sumber


TERBARU