Taliban Tidak Ingin Kedamaian Ada di Afghanistan, Kecuali...
Internasional | 23 Juli 2021, 22:45 WIBDOHA, KOMPAS.TV - Sepeninggal tentara Amerika Serikat, kelompok milisi Taliban menyebut bahwa mereka tidak ingin memonopoli kekuasaan di Afghanistan.
Tetapi para milisi ini menegaskan, tidak akan ada kedamaian di Afghanistan kecuali dibentuk pemerintahan baru. Merekan juga ingin agar Presiden Ashraf Ghani lengser dari jabatannya.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, kepada kantor berita The Associated Press (AP), di Doha, Qatar, Kamis (22/7/2021)
“Mereka (Pemerintah Afghan) tidak ingin rekonsiliasi, tetapi mereka ingin kami menyerah. Mereka ingin; ‘datang, lakukan gencatan senjata, dan kami akan lanjutkan pemerintahan’. Itu bukan pendekatan yang realistis, bukan pendekatan pragmatis," ucap Shaheen.
Shaheen juga meminta warga Afghanistan untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang benar-benar baru.
"Semua warga Afghan harus mendukung pemerintahan baru dan pemerintahan itu akan menggantikan yang sekarang. Pemerintahan itu harus bisa kami terima dan berlaku pula untuk warga Afghan yang lain," lanjut Shaheen.
Shaheen menegaskan, pihaknya bersama warga lain hanya menginginkan terciptanya kedamaian di Afghanistan.
“Tidak ada warga Afghan yang menginginkan perang saudara termasuk saya. Saya pikir semua warga Afghan harus bersama-sama mewujudkan nasionalisme, Keislaman, dan menunjukkan toleransi," pungkasnya.
Video Editor: Lisa Nurjannah
Penulis : aryo-bimo
Sumber : APTN