Perkembangan Jaringan Seluler 1G-5G di Indonesia, Ada Sejak 1984
Sinau | 26 Mei 2021, 19:01 WIBKOMPAS.TV – Bagaimana perkembangan jaringan seluler 1G hingga 5G di Indonesia?
1G pertama kali diluncurkan pada 1979, beroperasi dengan sistem analog, memiliki kecepatan maksimal 2,4 kbps, dan hanya bisa digunakan untuk telepon dengan kualitas rendah.
Di Indonesia, teknologi 1G pertama kali diperkenalkan tahun 1984. PT Telkom bersama PT Rajasa Hazanah Perkasa menyelenggarakan layanan komunikasi seluler dengan menggunakan teknologi NMT (Nordic Mobile Telephone) dengan menggunakan frekuensi 450 MHz.
2G pertama kali diluncurkan secara komersial di Finlandia (1991), sudah menggunakan jaringan digital, serta bisa bertukar pesan teks dan bergambar (SMS/MMS).
Jaringan 2G berevolusi menjadi 2.5G (GPRS) dan 2.75G (EDGE) dengan kecepatan maksimal mencapai 473 kbps.
Pertama kali hadir di Indonesia pada 1993. Operator GSM pertama di Indonesia yang menggunakan kartu SIM yaitu PT Satelindo (1994), Telkomsel (1995), dan PT Excelcomindo Pratama (1996).
3G pertama kali diluncurkan oleh NTT DoCoMo (Jepang) pada 2001, dengan kecepatan transfer data hingga 2 Mbps, serta terkoneksi dengan berbagai layanan internet.
Hadir di Indonesia pada 2005, lalu pada 2006, Telkomsel jadi operator pertama yang menggelar jaringan 3G secara komersial.
4G pertama kali diluncurkan secara komersial di Stockholm, Swedia dan Oslo, Norwegia (2009).
Mampu melakukan streaming video kualitas HD, memiliki waktu upload dan download lebih singkat, dan kecepatan jaringan sekitar 100 Mbps (LTE) hingga 1 Gbps (LTE-Advanced).
Teknologi 4G LTE diluncurkan secara komersial di Indonesia pada akhir 2014, dan melahirkan banyak startup digital.
5G kini sudah diluncurkan secara komersial di beberapa negara, memiliki kecepatan transfer data hingga 20 Gbps, dengan latensi lebih rendah, dan daya tampung jaringan lebih besar.
Dalam Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Rencana Strategis Kominfo, jaringan 5G akan diimplementasikan di 13 wilayah di Indonesia, dan ditargetkan rampung pada 2024.(*)
Grafis: Arief Rahman
Penulis : Gempita-Surya
Sumber : Kompas TV