Menolak Lupa, Tragedi dan Kronologi Kerusuhan Mei 1998
Sinau | 17 Mei 2021, 12:00 WIBKOMPAS.TV - Kerusuhan Mei 1998 yang terjadi di Jakarta tidak dapat dilupakan, peristiwa itu menjadi sejarah negara Indonesia, hingga kini.
Berikut adalah kronologi peristiwa kerusuhan Mei 1998, seperti dilansir dari Kompas.com (artikel terbit tanggal 13/05/20)
Sekitar pukul 11.30 WIB
Massa sudah berdiam dan berkumpul di area sekitar Kampus Trisakti, hingga akhirnya mereka bergerak pada pukul 11.30.
Massa adalah merupakan sekumpulan mahasiswa Trisakti.
Mereka bergerak, karena sehari sebelumnya (12/05/98), sebanyak 4 orang mahasiswa Trisakti ditembak mati oleh aparat.
Mereka gugur saat melakukan aksi damai dan meminta reformasi.
Sebelum bergerak, mahasiswa melakukan aksi berkabung untuk mengenang teman mereka yang gugur.
Sekitar pukul 12.00 WIB
Terjadi pembakaran kendaraan bermotor di dekat jalan layang, dekat Kampus Trisakti.
Massa melempari aparat dengan batu, botol dan benda lainnya karena aparat memblokir jalan di depan Mal Ciputra.
Aparat mengeluarkan rentetan tembakan peringatan dan gas air mata.
Massa sempat mundur, namun kembali mengamuk dengan membakar dan merusak gedung.
Sekitar pukul 13.00 WIB
Ratusan mahasiswa Atma Jaya menggelar aksi duka cita bagi mahasiswa korban tragedi Trisakti.
Berlangsung di depan kampus Atma Jaya, kawasan Semanggi dan sekitarnya menjadi ramai dan dibubarkan oleh Polri dengan gas air mata.
Sekitar pukul 15.30 WIB
3 helikopter terbang rendah dan meminta massa untuk bubar dan pulang ke rumah. Namun, bentrokan antara massa dan aparat tidak dapat dihindarkan.
Sekitar pukul 16.00 WIB
Menurut paramedis dari Universitas Trisakti, setidaknya ada 9 orang terkena tembakan, dengan rincian 3 orang kena peluru karet dan 6 orang kena peluru tajam.
Selepas pukul 18.00 WIB
Massa semakin tidak terbendung, hingga larut malam terus terjadi pembakaran dan penjarahan.
Akibat dari kerusuhan Mei 1998 ini adalah kondisi pemerintahan Orde Baru, Soeharto menjadi tidak stabil dan ia mundur pada 21 Mei 1998.
Video editor: Faqih F
Penulis : Angela-Winda
Sumber : Kompas TV