Mengenal Badai Sitokin, Sindrom yang Muncul Setelah Positif Covid-19
Sinau | 10 Mei 2021, 11:29 WIBKOMPAS.TV - Badai sitokin seringkali disebut sebagai penyebab kematian banyak orang selama pandemi Covid-19.
Badai sitokin bukan merupakan nama penyakit.
Badai sitokin adalah sindrom yang mengacu pada sekelompok gejala medis, saat seseorang mengalami badai sitokin maka sistem kekebalan tubuh mengalami banyak peradangan.
Jika hal tersebut terjadi terus menerus, maka akan terjadi gagal fungsi pada organ tubuh tertentu dan akhirnya memicu kematian.
Badai sitokin terjadi tidak hanya pada pasien Covid-19, ia menyerang beberapa penderita lain seperti orang dengan autoimun, pasien dengan influenza H1N1 dan juga terjadi pada beberapa jenis pengobatan kanker.
Keberadaan badai sitokin dipicu oleh infeksi virus.
Dilansir dari Kompas.com, menurut penelitian dari Mukesh Kumar, ahli virologi dan imunologi Georgia University di Atlanta,
"Virus menggandakan diri dengan sangat cepat setelah menginfeksi sel. Kemudian, sel tubuh mulai mengirimkan sinyal bahaya. Saat sel merasakan akan ada bahaya, sel akan langsung merespon dengan membunuh dirinya sendiri, agar virus tersebut tidak menyebar ke sel lain."
Hal tersebut disebut sebagai mekanisme perlindungan diri oleh sel.
Karena, jika ada banyak sel yang merasakan bahaya dan melakukan 'bunuh diri sel' secara bersamaan, maka banyak jaringan tubuh yang mati.
Jumlah sitokin yang diproduksi oleh sel tubuh merupakan respon dari infeksi virus Covid-19.
Baca Juga: Kondisi Raditya Oloan Sebelum Meninggal Sempat Alami Badai Sitokin, Apa Itu?
Video editor: Faqih F
Penulis : Angela-Winda
Sumber : Kompas TV