Mantan Anggota JAD Ingatkan Masyarakat untuk Hindari Pengajian Eksklusif
Cerita indonesia | 7 April 2021, 20:47 WIBCIANJUR, KOMPAS.TV - Seorang mantan narapidana terorisme memberikan kiat-kiat kepada masyarakat agar tidak terjerumus pada ajaran alisan sesat.
Menurut Diasnyah Permadi, mantan anggota JAD Cianjur, masyarakat perlu mencari sumber ilmu agama yang benar dari guru yang benar pula. Ia pun mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kelompok pengajian yang ekslusif dan tertutup.
"Yang pertama kita harus mencari ilmu yang benar ya, mencari guru yang benar," ujar Diansyah.
"Siapapun yang sekarang identik dengan eksklusif, pengajian yang tidak pada umumnya, pengajian yang hanya boleh satu guru tidak boleh ke guru yang lain, segeralah perbaiki pengajian tersebut. Sehingga kita tidak menerima satu sumber mengenai ajaran agama Islam," tambahnya.
Ia pun menyatakan pengajian yang mengajarkan ekstremisme bisa disebut pengajian yang keliru.
Diansyah yang kini bekerja menjagar di sebuah pesantren, ditangkap densus 88 pada tahun 2018 hingga mendekam selama 20 bulan di rumah tahanan Polda Metro Jaya dan 2 bulan mendekam di lapas Cianjur.
Diansyah ditangkap dengan kasus sebagai pendoktrin dan perekrut anggota yang telah berhasil merekrut sedikitnya 150 orang dari berbagai daerah.
Pada tahun 2020 Diansyah bebas dan kembali bisa menghirup udara segar. Kini ia telah tobat dan mengabdikan diri sebagai guru pengajar di sebuah pondok pesantren Darussalamah Al-Mubarok milik mertuanya.
Video editor: Febi
Baca Juga: Nurhasanah, Napi Terorisme Berikrar Setia Pada NKRI
Penulis : Laura-Elvina
Sumber : Kompas TV