Malu dan Bersalah Pernah Beri Jabatan Moeldoko, SBY : Saya Memohon Ampun Kehadirat Allah
Cerita indonesia | 6 Maret 2021, 00:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut, tindakan kudeta Partai Demokrat yang dilakukan oleh Moeldoko adalah tindakan tidak terpuji.
“Banyak yang tidak percaya, bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega, dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini. Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai moral”, pungkas SBY dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya di Cikeas, Bogor Jawa Barat pada Jumat (5/3/2020).
Mantan Presiden Republik Indonesia ini mengaku malu dan bersalah karena pernah memberikan kepercayaan kepada Moeldoko untuk mengemban kepercayaan darinya.
“Hanya mendatangkan rasa malu, bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI, termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya memohon ampun, kehadirat Allah SWT, atas kesalahan saya itu”, tambahnya.
Baca Juga: [FULL] Tanggapan SBY Terkait KLB Partai Demokrat di Deli Serdang
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Parta Demokrat ini tak terima dengan Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum terpilih Partai Demokrat.
Menurutnya, kongres tersebut tidak sah dan menyalahi konstitusi.
Dalam pidatonya, SBY pun kembali mengungkit saat Ketum Demokrat AHY mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi terkait keterlibatan KSP Moeldoko dalam rencana kudeta Partai Demokrat.
“Satu bulan yang lalu, kita semua masih ingat, ketika Ketua Umum Partai Demokrat AHY, secara resmi mengirimkan surat kepada Yang Mulia Bapak Presiden Jokowi, tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah, dan setelah itu Ketum AHY juga menyampaikan kepada publik tentang gerakan kudeta ini, banyak tanggapan yang bernada miring”, paparnya.
Penulis : Abdur-Rahim
Sumber : Kompas TV