Merapi Naik ke Level Siaga! Kegempaan Semakin Intensif
Cerita indonesia | 5 November 2020, 17:43 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Status Gunung Merapi meningkat dari waspada (level II) menjadi siaga (level III)
Berdasarkan keterangan, Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan, berdasarkan evaluasi data pemantauan, disimpulkan aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke aktivitas yang membahayakan penduduk.
aktivitas kegempaan juga terus meningkat. Apabila terjadi erupsi, diperkirakan ancaman guguran lava dan awan panas bisa mencapai sejauh 5 kilometer.
"Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam keterangannya, Kamis (5/11/2020).
Dalam keterangan tersebut, dijelaskan bahwa aktivitas vulkanik terus meningkat. Kegempaan juga semakin intensif sejak Oktober 2020.
Menurut data BPPTKG bulan Mei 2020, kegempaan internal VA dan VB (vulkanik dangkal) tidak terjadi, sedangkan gempa MP (fase banyak) terjadi 174 kali
Kemudian setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan VA, VB, dan MP terus meningkat. Pada Juli 2020, terjadi gempa VA 6 kali, gempa VB 33 kali, dan gempa MP 339 kali.
Selain gempa yang meningkat, juga terjadi pemendekan jarak baseline EDM sektor barat laut Babadan. Setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, terjadi pemendekan sebesar 4 cm dan terus memendek hingga September 2020 dengan laju 3 mm per hari.
Aktivitas vulkanik dan pemendekan EDM pun terdata pada 4 November 2020, yakni rata-rata gempa VB 29 kali per hari, MP 273 kali per hari, guguran 57 kali per hari, dan hemusan 64 kali per hari. "Laju pemendekan EDM Babadan mencapai 11 cm per hari.
Energi kumulatif gempa VT dan MP dalam setahun sebesar 58 Gj," jelasnya.
BPPTKG mengimbau, jika erupsi terjadi, beberapa daerah di Provinsi DIY dan Jawa Tengah akan terdampak.
Di DIY ada di Kabupaten Sleman yakni Kecamatan Cangkringan, meliputi Desa Glagaharjo (dusun Kalitengah Lor), Kepuharjo (Dusun Kaliadem), Umbulharjo (Dusun Pelemsari).
Lalu, di Jawa Tengah meliputi Magelang, Boyolali dan Klaten. Kemudian, di Kabupaten Magelang yakni Kecamatan Dukun meliputi Desa Ngargomulyo, Krinjing, dan Paten.
Di Boyolali yakni Kecamatan Selo yang meliputi Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah.
Sedangkan Klaten yakni Kecamatan Kemalang, meliputi Desa Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante.
Penulis : Theo-Reza
Sumber : Kompas TV