Klarifikasi Pakai Bahasa Arab, Macron Sebut Dirinya Tidak Bermaksud Hina Islam
Internasional | 1 November 2020, 13:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Prancis Emmanuel Macron angkat bicara melalui akun twitter miliknya terkait kecaman dari sejumlah negara terhadap dirinya.
Ia mengklarifikasi bahwa dirinya tidak memerangi islam dan sama sekali tidak membenci islam.
Hal itu ia sampaikan dalam Bahasa Arab dan Prancis melalui akun twitter miliknya.
“Saya melihat banyak kebohongan, dan saya ingin menjelaskan hal-hal berikut: Apa yang kami lakukan sekarang di Prancis adalah memerangi terorisme yang dilakukan atas nama Islam, bukan Islam itu sendiri. Terorisme ini telah merenggut nyawa lebih dari 300 warga kami”, ungkap Macron di laman twitternya yang dikutip Kompas TV (1/11).
Presiden termuda Prancis ini menambahkan, nilai sekluarisme yang berlaku di Prancis, sama sekali tidak membunuh siapa pun.
“Sekularisme tidak pernah membunuh siapa pun”, tambahnya.
Baca Juga: Jokowi Kritik Macron: Mengaitkan Agama dengan Terorisme Adalah kesalahan Besar
Macron dikecam oleh beberapa negara termasuk Indonesia, lantaran pernyataannya yang dinilai mengundang perpecahan umat beragama di dunia.
Tak hanya itu, pernyataanya juga telah menyebabkan banyak korban jiwa yang berjatuhan.
Sebelumnya, Macron mengeluarkan pernyataan akan melawan segala bentuk "separatisme Islam" pasca-peristiwa pemenggalan seorang guru bernama Samuel Paty di luar Paris, awal Oktober.
Paty adalah seorang guru yang dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya di kelas tentang kebebasan berbicara.
Setidaknya dalam dua bulan terakhir, terdapat sejumlah insiden berdarah setelah Charlie Hebdo menerbitkan kartun tersebut.
Pertama, penyerangan di dekat kantor Charlie Hebdo pada 24 September; serangan terhadap penjaga kemanan di kantor Konsulat Perancis di Jeddah, Arab Saudi; serta serangan yang menewaskan tiga orang di Nice, Kamis (29/10/2020).
Penulis : Abdur-Rahim
Sumber : Kompas TV