Sopir Jeep Bromo Alih Profesi Menjadi Pebudidaya Anggrek
Cerita indonesia | 31 Oktober 2020, 15:46 WIBPROBOLINGGO, KOMPAS.TV - Kelompok pelaku wisata yang paling terdampak pandemi Covid-19 di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, adalah pemilik jasa angkutan jeep. Moda transportasi khas bromo ini banyak dikandangkan pemilik karena sepinya kunjungan wisatawan.
Agar tetap bertahan hidup, sejumlah pemilik atau sopir jeep mulai menekuni pekerjaan baru. Seperti yang digeluti oleh Salim, warga desa Ngepung, Kabupaten Probolinggo.
Salim yang setiap harinya bekerja sebagai sopir jeep, lantas beralih menjadi pebudidaya bunga anggrek. Hal tersebut dijalaninya karena wisata gunung Bromo ditutup total.
Sejak 5 bulan belakangan ini, Salim mengembangkan beragam jenis dan macam bunga anggrek, di lahan kosong di samping rumahnya. Anggrek yang ditanam beragam, mulai anggrek yang berbentuk bulat, twister ulir, dan keriting.
Beragam cara perawatan dilakukan agar tanaman ini bisa tumbuh subur dan berbunga indah. Namun, Salim mengutamakan pemupukan secara alami agar tanaman anggrek bisa tahan lama.
Harga bibit dan anggrek Bromo dijual antara Rp 50.000,- hingga Rp 100.000,- per pohon. Dalam 1 bulan Salim mampu meraih omzet sedikitnya 4 juta rupiah.
Saat ini wisata gunung Bromo telah dibuka kembali meski jumlah pengunjung dibatasi. Bunga anggrek bisa menjadi salah satu cendera mata khas gunung Bromo bagi pengunjung.
Penulis : aryo-bimo
Sumber : Kompas TV