Presiden Macron Mengecam Pemenggalan Guru Sebagai Serangan Teroris
Internasional | 17 Oktober 2020, 14:15 WIBPRANCIS, KOMPAS.TV – Seorang guru sejarah menjadi sasaran pemenggalan seorang tersangka tak dikenal pada Jumat (16/10/2020).
Guru tersebut dipenggal, setelah 10 hari belakangan sempat membuka ruang diskusi terkait karikatur Nabi Muhammad.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam serangan pada Jumat (16/10/2020) sebagai serangan teroris.
Macron mendesak bangsa itu untuk bersatu melawan ekstremisme.
Pihak berwenang setempat mengatakan tersangka penyerang ditembak mati oleh polisi setelah pemenggalan pada hari Jumat.
Jaksa anti-terorisme Prancis membuka penyelidikan tentang pembunuhan dengan motif terduga teroris.
Macron sempat mengunjungi sekolah tempat guru tersebut bekerja di kota Conflans-Saint-Honorine dan bertemu dengan staf setelah pembunuhan itu.
Dia mengatakan serangan itu tidak boleh memecah belah Prancis karena itulah yang diinginkan oleh para ekstremis.
Seorang pejabat polisi mengatakan tersangka, bersenjatakan pisau dan airsoft gun.
Sebelumnya guru laki-laki yang jadi korban tersebut menerima ancaman setelah membuka diskusi "untuk berdebat" tentang karikatur Nabi Muhammad sekitar 10 hari yang lalu.
Salah seorang orang tua siswa telah mengajukan pengaduan terhadap guru tersebut.
Polisi menambahkan bahwa tersangka pembunuh tidak memiliki anak di sekolah tersebut.
Penulis : Yuilyana
Sumber : Kompas TV