Ketua Lembaga Eijkman Jelaskan Seberapa Berbahaya Mutasi Virus Corona
Cerita indonesia | 2 September 2020, 22:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Lembaga Biologi Molekular Eijkman Amin Soebandrio mengakui munculnya mutasi virus Corona atau D614G.
Baca Juga: Kepala Eijkman: Jangan Terlalu Berharap Pada Vaksin
Amin Soebandrio menyatakan, mutasi virus telah ada di Indonesia sejak bulan April 2020.
Amin mengatakan, sejauh ini belum ada data ilmiah yang membuktikan D614G dapat menambah penularan yang lebih cepat dan luas virus Corona atau memperberat infeksi penderita.
Baca Juga: Mutasi Virus Corona D614G, Lebih Cepat Menginfeksi Sel Manusia
Berdasarkan data dari 22 sekuens genom virus SARS-CoV-2 yang sudah di-submit ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) oleh lembaga dan institusi penelitian serta universitas di Indonesia, 8 sekuens memiliki mutasi D614G.
Baca Juga: Patuh Protokol kesehatan, Warga Surabaya Dapat Hadiah dari Dodit Mulyanto
Meski demikian, Amin menambahkan, bahwa keberadaan D614G tidak bisa diabaikan begitu saja oleh masyarakat.
Masyarakat harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (social distancing).
Penulis : aryo-bimo
Sumber : Kompas TV