> >

Bantuan Sulit Masuk, Pengungsi Gaza Andalkan Dapur Amal untuk Makanan Sehari-hari

Kompas dunia | 8 Januari 2025, 20:10 WIB

GAZA, KOMPAS.TV - Setiap hari, warga Palestina yang mengungsi di Deir al-Balah, Gaza Tengah berkumpul di sebuah dapur amal bernama Takiyyah untuk mendapatkan makanan hangat.

Ini terjadi seiring dengan berkurangnya bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza dalam beberapa bulan terakhir.

Lonjakan harga yang sangat tinggi memaksa keluarga-keluarga bergantung kepada lembaga amal untuk memberi makan anak-anak mereka. 

Harga sekarung tepung 500 shekel atau sekitar Rp2,2 juta. Meski lembaga amal memberi makanan, jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga.

Kondisi kelaparan semakin parah di Gaza dengan wilayah yang sebagian besar berada di ambang kelaparan.

Kelompok bantuan amal dan PBB menghadapi berbagai kendala dalam mengirimkan bantuan mulai dari pembatasan oleh militer Israel, pertempuran yang terus berlangsung, hingga kerusakan jalan yang mempersulit distribusi.

Ini menciptakan ketergantungan besar pada lembaga-lembaga amal seperti Takiyyah untuk menyediakan makanan bagi mereka yang paling membutuhkan.

Situasi buruk ini membuat para pengungsi bertanya-tanya, berapa lama lagi mereka bisa bertahan dalam kondisi yang sulit ini.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan Sedikitnya 5 orang di Gaza, Termasuk 2 Bayi

#gazapalestina #dapuramal #sirael

Penulis : Aisha-Amalia-Putri

Sumber : Kompas TV


TERBARU