Presiden Terguling Suriah Bashar al-Assad Dapat Suaka dari Rusia
Kompas dunia | 9 Desember 2024, 07:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kecamuk perang saudara di Suriah telah membuat Presiden Bashar al-Assad pergi meninggalkan negara kelahirannya. Awalnya Bashar tak diketahui keberadaanya setelah pasukan pemberontak berhasil menguasai sejumlah kota penting.
Namun kabar terbaru menyatakan sang presiden terguling itu kini dalam perlindungan sekutunya, Rusia. Kantor berita Rusia TASS mengutip salah satu sumber, ”Presiden Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskwa.” Rusia memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan.
Baca Juga: PM Suriah Mengaku Tak Tahu Keberadaan Presiden Bashar Al-Assad
Suriah yang terus menerus dilanda perang dan pemberontakan itu sudah tak sanggup lagi menahan kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Sejak akhir November lalu kelompok ini melancarkan serangan kilat dan berhasil menguasai sejumlah kota penting dan strategis di Suriah.
Sejauh ini, para pemberontak tampaknya terbuka pada solusi damai. Bahkan, mereka menjamin keamanan pangkalan militer Rusia–sekutu terdekat Al-Assad–dan misi-misi diplomatik di Suriah.
TASS mengatakan, para pejabat Rusia telah berkomunikasi dengan para perwakilan kelompok oposisi bersenjata di Rusia. Moskwa pun telah mendesak agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menggelar pertemuan pada Senin ini untuk membahas Suriah.
”Mengingat peristiwa terbaru di Suriah, yang kedalaman dan konsekuensinya bagi negara ini dan seluruh wilayah belum terukur, Rusia telah menyerukan konsultasi tertutup, segera, oleh DK PBB,” kata seorang pejabat senior Rusia di PBB melalui akun Instagramnya.
Baca Juga: Pemberontak Suriah Mulai Masuki Damaskus, Bebaskan Tahanan Pemerintah
Bashar al-Assad adalah presiden Suriah yang sudah berkuasa sejak tahun 2000. Selama 24 tahun kepemimpinannya, gejolak politik dan pertempuran nyaris tak pernah absen. Bashar menerima tampuk kepemimpinan setelah sang ayah, Hafeez al Assad yang berkuasa selama tiga dekade, meninggal dunia Juni tahun 2000.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/kompas.id