> >

Intelijen Ukraina Sebut Tentara Korut Diangkut Pakai Truk ke Medan Perang, Kena Cegatan Polisi Rusia

Kompas dunia | 28 Oktober 2024, 15:09 WIB
Para prajurit berpartisipasi dalam demonstrasi selama pelatihan unit tempur udara dan amfibi Tentara Rakyat Korea, dalam gambar yang dirilis pada 16 Maret 2024 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (Sumber: KCNA)

SEOUL, KOMPAS.TV - Intelijen militer Ukraina mengungkapkan bahwa tentara Korea Utara diangkut menggunakan truk untuk menuju medan perang. Intelijen Kiev menyebut tentara Kim Jong-un diangkut menggunakan truk berpelat sipil tanpa atribut militer.

Menurut laporan kantor berita Yonhap, Senin (28/10/2024), Intelijen Pertahanan Ukraina (GUR) melaporkan truk pengangkut tentara Korea Utara sempat kepergok polisi Rusia di jalan raya Kursk-Voronezh, Rusia. Sopir truk tersebut tidak mengantongi perintah resmi dari militer saat perjalanan.

Baca Juga: Ratusan Ribu Penduduk Gaza Terancam Mati Kelaparan di Depan Mata Dunia

Tentara Korea Utara sendiri dilaporkan dikonsentrasikan di Oblast (daerah setingkat provinsi) Kursk, barat daya Rusia. Daerah ini sempat dikejutkan serangan darat Ukraina pada Agustus lalu.

Sebelumnya, intelijen Korea Selatan melaporkan bahwa rezim Kim Jong-un telah mengirim sekitar 3.000 tentara ke Rusia. Ribuan tentara itu diduga ditugaskan untuk membantu perang Rusia di Ukraina.

Intelijen Korsel menyebut Kim Jong-un berencana mengirimkan 10.000 tentara ke Rusia per Desember 2024. Seoul pun khawatir Pyongyang akan meminta Rusia membantu pengembangan senjata jarak jauh dan senjata nuklir sebagai imbal jasa pengiriman tentara.

Menanggapi pengiriman tentara tersebut, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengaku pihaknya mempertimbangkan mengirim senjata ke Ukraina. Seoul mempertimbangkan peran aktif dalam perang Rusia-Ukraina dengan mempertimbangkan keterlibatan negara tetangganya.

"Jika Korea Utara menerjunkan pasukan khusus ke perang Ukraina sebagai bagian kerja sama Rusia-Korea Utara, kami akan mendukung Ukraina dalam sejumlah tahapan dan meninjau serta mengimplementasikan tindakan yang dibutuhkan demi keamanan Semenanjung Korea," kata Yoon, Kamis (24/10) lalu.

"Meskipun kami memegang prinsip tidak memasok senjata mematikan secara langsung, kami bisa meninjau pendirian kami dengan lebih fleksibel tergantung tingkat aktivitas miltier Korea Utara."

Baca Juga: Zelenskyy: Tentara Korea Utara Bakal Dikerahkan Rusia ke Ukraina Akhir Pekan Ini

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU