Menteri Israel Desak Netanyahu Aneksasi Tepi Barat, Klaim Wilayah Itu Milik Israel
Kompas dunia | 16 Juli 2024, 20:05 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menganeksasi wilayah Tepi Barat, Palestina. Smotrich menyebut Netanyahu harus menganeksasi Tepi Barat jika Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan permukiman Israel di wilayah itu ilegal.
Mahkamah Internasional dilaporkan akan menggelar sidang putusan tentang legalitas permukiman Israel di daerah Palestina yang diduduki pada Jumat (19/7/2024) besok. Putusan pendapat penasihat (advisory opinion) ICJ ini tidak bersifat mengikat.
Baca Juga: Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf 5 Aktivis NU Temui Presiden Israel: Ini Masalah Ketidaktahuan
Smotrich mengeklaim Tepi Barat termasuk wilayah Israel. Menurutnya, tindakan hukum melawan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat sama saja "mengusir rakyat Israel dari tanahnya."
"Dengan ini saya menyerukan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, jika Mahkamah Internasional di Den Haag memutuskan bahwa usaha permukiman tersebut ilegal, jawab mereka dengan kebijakan bersejarah menetapkan kedaulatan di wilayah-wilayah Tanah Air (wilayah Palestina yang diklaim Israel)," kata Smotrich dikutip Times of Israel via Al Jazeera, Senin (15/7).
Menteri ekstremis Israel tersebut juga berikrar pihaknya akan "menggagalkan pendirian negara Palestina." Smotrich menyebut Israel akan memperluas pembangunan permukiman ilegal yang bertentangan dengan hukum internasional.
Bezalel Smotrich merupakan salah satu sekutu politik Netanyahu dari kalangan ekstrem kanan. Smotrich diketahui tinggal di permukiman ilegal Israel dan berulang kali menyuarakan perampasan tanah Palestina.
Wilayah Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur diketahui diduduki Israel sejak 1967. Pendudukan Israel di Palestina pun tercatat sebagai pendudukan militer terlama sepanjang sejarah modern.
Baca Juga: Nasib Komandan Militer Hamas Mohammed Deif Belum Diketahui, tapi Wakilnya Kembali Dibunuh Israel
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV