Serangan Israel Bunuh 36.000 Jiwa dalam 8 Bulan, Erdogan: Spirit PBB Telah Mati di Gaza
Kompas dunia | 29 Mei 2024, 21:45 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menurutnya tidak berbuat cukup untuk menghentikan "genosida" di Jalur Gaza. Erdogan mempertanyakan fungsi organisasi antarpemerintah tersebut yang dinilai tak mampu menghentikan "genosida" pada abad 21.
Hal tersebut disampaikan Recep Tayyip Erdogan ketika menghadiri pertemuan dengan parlemen Turki pada Rabu (29/5/2024).
"PBB bahkan tidak bisa melindungi stafnya sendiri. Apa yang kalian tunggu untuk bertindak? Spirit Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mati di Gaza," kata Erdogan dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Jerman Mulai Panas, Wakil Kanselir Jerman Tuduh Israel Langgar Hukum Internasional di Gaza
Erdogan juga mengkritik pemimpin negara-negara Barat yang dituduh terlibat dalam "barbarisme" Israel. Erdogan secara khusus menyebut pemerintah Amerika Serikat (AS) "berlumuran darah" terkait serangan Israel ke Gaza.
"Para kepala negara dan kepala pemerintahan Eropa, kalian telah terlibat dalam vampirisme Israel karena diamnya kalian," kata Erdogan.
Erdogan sendiri vokal mengkritik Israel sejak negara itu menyerang Jalur Gaza pada Oktober 2023 lalu. Pemerintah Turki pun menerapkan pembatasan perdagangan dengan Israel sehubungan serangan ke Gaza.
Serangan Israel ke Gaza sendiri telah membunuh 36.171 jiwa sejak 7 Oktober 2023 lalu. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan setidaknya 81.420 orang terluka akibat serangan Israel. Dalam kurun 24 jam terakhir, serangan Israel ke Gaza menewaskan 75 orang dan menimbulkan 284 korban luka.
Baca Juga: Eks Dubes AS untuk PBB Nikki Haley Tulis Habisi Mereka di Peluru Tank Israel
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV