Iran Peringatkan Israel, Front Baru Bisa Terbuka jika Terus Bombardir Gaza
Kompas dunia | 13 Oktober 2023, 08:32 WIBBEIRUT, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan Israel bahwa front pertempuran lain bisa terbuka jika Israel terus membombardir Gaza. Hal tersebut disampaikan Amir-Abdollahian ketika mengunjungi Beirut, Lebanon pada Kamis (12/10/2023) malam waktu setempat.
Amir-Abdollahian sendiri disambut oleh perwakilan Hamas, Jihad Islam Palestina, dan pemerintah Lebanon ketika mengunjungi Beirut. Diplomat berusia 59 tahun itu diduga merujuk kelompok Hizbullah Lebanon yang disokong Iran.
"Seiring agresi berlanjut, kejahatan perang, dan pengepungan di Gaza, terbukanya front lain adalah kemungkinan yang nyata," kata Amir-Abdollahian dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Kondisi Terkini Gaza pada Hari ke-6 Perang: RS Penuh Mayat, 50 Keluarga Dihapus Serangan Udara
Amir-Abdollahian dijadwalkan mengunjungi Irak dan Suriah setelah mengunjungi Beirut. Pada Kamis (12/10), jelang kedatangan Amir-Abdollahian ke Suriah, Israel mengirim serangan udara yang merusak dua bandara internasional di Damaskus dan Aleppo.
Hizbullah sendiri sempat terlibat baku tembak dengan Israel usai negara itu mendeklarasikan perang terhadap Hamas pada akhir pekan lalu. Kelompok ini sempat menembakkan roket ke utara Israel.
Pasukan Israel pun membalas dengan tembakan artileri ke Lebanon. Tembakan Israel diketahui telah menewaskan tiga personel Hizbullah.
Pasukan Israel membombardir Gaza sejak Sabtu (7/10) lalu dan mengaku bersiap meluncurkan serangan darat. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa bombardir Israel telah menewaskan 1.527 orang dan melukai 7.212 orang.
Di antara korban bombardir Israel di Gaza, 500 di antaranya adalah anak-anak dan 276 perempuan. Israel juga memblokade total Gaza dan memutus akses pasokan pangan, listrik, dan air ke enklav berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa tersebut.
Baca Juga: Blokade Total Israel Disebut Kejahatan Perang, Sistem Kesehatan Gaza Terancam Kolaps Tanpa Listrik
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Al Jazeera