Kelompok Perancang Kudeta Jerman Ingin Manfaatkan Pemadaman Massal untuk Sulut Perang Saudara
Kompas dunia | 24 Januari 2023, 20:54 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Kejaksaan federal Jerman mengumumkan telah mendakwa lima orang berkonspirasi untuk pengkhianatan tingkat tinggi dan membentuk "organisasi teroris", Senin (23/1/2023). Kelima orang itu diketahui ditangkap otoritas pada tahun lalu karena disangka hendak menggulingkan pemerintah Jerman.
Melansir Associated Press, lima terdakwa itu, empat laki-laki dan satu perempuan, bersekongkol demi menggulingkan pemerintahan dan menyulut perang saudara. Kejaksaan menuduh kelimanya telah melakukan "persiapan konkret" untuk beraksi.
Menurut kejaksaan, modus pemberontakan kelima orang itu adalah membuat pemadaman listrik berskala besar dan memanfaatkannya untuk mengobarkan perang saudara. Mereka hendak memanfaatkan kekacauan untuk membentuk pemerintahan alternatif.
Baca Juga: Jelang Setahun Invasi Rusia, Kiev Frustrasi, Jerman Ditekan Segera Kirimkan Tank pada Ukraina
Para terdakwa juga diduga berencana menculik Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach. Menteri Kesehatan itu kerap disasar retorika agresif dari kelompok yang menentang pembatasan terkait pandemi Covid-19.
Kelompok itu disebut terpengaruh ideologi Reichsburger, gerakan yang diyakini merencanakan pemberontakan lain pada Desember 2022 lalu. Ideologi Reichsburger disebut disebarkan oleh seorang perempuan dalam kelompok itu, diidentifikasi sebagai Elisabeth R.
Kelompok Reichsburger sendiri mendapat sorotan usai plot pemberontakan mereka diberangus otoritas pada akhir tahun lalu. Puluhan orang ditangkap terkait tuduhan merencanakan pemberontakan.
Gerakan Reichsburger disebut menolak mengakui eksistensi Republik Federal Jerman yang dibentuk usai Nazi kalah dalam Perang Dunia Kedua. Mereka meyakini bahwa pemerintahan Jerman saat ini tidak sah dan konstitusi tahun 1871 masih berlaku.
Baca Juga: Profil Kelompok yang Diduga Rencanakan Kudeta di Jerman: Tolak Konstitusi, Mau Bangkitkan Kekaisaran
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press