Tuduh Kishida Percepat Militerisasi Jepang, Rusia Ancam Siapkan Tindakan Balasan
Kompas dunia | 3 Januari 2023, 17:00 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko menuduh kebijakan-kebijakan pemerintahan Fumio Kishida meningkatkan ancaman militer yang timbul dari Jepang. Rudenko mengklaim bahwa PM Fumio Kishida cenderung meninggalkan pendekatan pasifis dan mempercepat militerisasi negara itu.
Rudenko menyebut perkembangan militer Jepang menghadirkan ancaman bagi Rusia di kawasan Asia-Pasifik. Ia pun menegaskan Kremlin akan menyiapkan tindakan balasan jika ancaman dari Tokyo semakin besar.
Baca Juga: Sambut 2023, Angkatan Laut Rusia Akan Diperkuat Kapal Selam Jelajah Bertenaga Nuklir
"Kami mencatat bahwa (pemerintahan) Kishida mempercepat implementasi kebijakan yang meninggalkan pembangunan damai, yang telah terkenal selama berdekade-dekade, dan memilih jalan militerisasi cepat," kata Rudenko dikutip TASS, Selasa (3/1/2023).
"Di antara langkah konkret di sepanjang batas ini adalah menggelar latihan militer berskala besar dekat perbatasan Rusia dengan (negara) mitra non-kawasan, adopsi dokumen doktrin yang diperbarui di ranah keamanan dan pertahanan dengan pandangan perlunya sumber daya menyerang dan peningkatan luar biasa anggaran pertahanan," lanjutnya.
Sebelumnya, televisi NHK melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Jepang memiliki rencana menerjunkan senjata hipersonik berdaya jangkau hingga 1.000 kilometer di Pulau Hokaido, utara Jepang dan Pulau Kyushu, barat daya Jepang.
Rudenko sendiri mengklaim pihaknya lebih memfavoritkan jalur damai via kanal diplomatik. Namun, ia menegaskan Moskow tidak akan menganggap enteng aktivitas yang ditunjukkan Tokyo.
"Kami memperingatkan bahwa, jika praktik ini berlanjut, kami akan terpaksa menempuh tindakan balasan yang proporsional untuk menghalau ancaman militer ke Rusia," kata Rudenko.
Baca Juga: Jepang Terpilih Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : TASS