Salahkan Asing atas Kerusuhan Massal, Iran Ancam Luncurkan Serbuan Militer ke Irak
Kompas dunia | 20 November 2022, 12:18 WIBBAGHDAD, KOMPAS.TV - Otoritas Iran mengancam akan meluncurkan operasi militer ke Irak sehubungan kerusuhan yang melanda negara itu dua bulan belakangan. Teheran hendak menyerang kelompok oposisi Kurdi yang aktif di utara Irak.
Ancaman itu dilayangkan oleh Esmail Ghaani, komandan Pasukan Quds, kesatuan elite di Garda Revolusioner Iran saat mengunjungi Baghdad, Irak awal pekan lalu. Ia mengancam akan bertindak sendiri jika pemerintah Irak tidak mengindahkan tuntutannya.
Teheran sendiri menuntut Baghdad untuk melucuti pesenjataan kelompok oposisi Kurdi dan memperkuat penjagaan perbatasan untuk mencegah infiltrasi ke Iran.
Iran menuduh kelompok oposisi Kurdi di Irak memicu serangkaian demonstrasi anti-pemerintah di Iran dua bulan belakangan. Serangkaian demonstrasi tersebut terjadi usai kematian Mahsa Amini, seorang perempuan yang tewas dalam tahanan usai ditangkap polisi moral.
Baca Juga: Demonstrasi Iran Kian Agresif, Rumah Ayatollah Khomeini Dibakar
Selain memprovokasi protes, Teheran \menuduh oposisi Kurdi menyelundupkan senjata ke kelompok anti-pemerintah Iran. Pihak Kurdi telah membantah tuduhan tersebut dan Iran tidak melampirkan bukti apa pun terkait tuduhannya.
Associated Press, Jumat (18/11/2022), dalam laporannya menyebut belum jelas seberapa serius ancaman tersebut. Namun, Baghdad menjadi berada dalam situasi sulit.
Ini adalah kali pertama pejabat Iran secara terbuka mengancam akan meluncurkan operasi militer ke Irak. Ancaman ini disuarakan usai tensi perbatasan Iran-Irak yang memanas beberapa bulan belakangan dan tuntutan agar Baghdad melucuti kelompok oposisi di wilayahnya.
Demonstrasi terkait kematian Mahsa Amini sendiri telah menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan demonstran ditangkap. Teheran berulangkali menuduh demonstrasi ini dihasut oleh pihak-pihak di luar negeri.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia Qatar 2022, Kapal Tanker Israel Dirudal, Iran Diduga Dalangi Serangan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press