Warga China Bentrok dengan Pemerintah Gara-gara Aturan Covid-19
Kompas dunia | 9 November 2022, 08:14 WIBBEIJING, KOMPAS.TV — Polisi di China menangkap tujuh orang usai bentrokan antara penduduk dan pihak berwenang yang memberlakukan pembatasan karantina COVID-19.
Penangkapan itu terjadi ketika China melaporkan kasus baru secara nasional. Pada Selasa (8/11/2022), China melaporkan 2.230 kasus di Guangzhou. Sebenarnya jumlah ini relatif rendah, namun karena China mengejar nol kasus COVID, maka mereka tetap memberlakukan karantina, lockdown, dan tes wajib harian.
Seperti dikutip dari The Associated Press, rilis berita dari departemen kepolisian di kota Shandong Linyi mengatakan, petugas keamanan akan mengambil tindakan tegas terhadap orang-orang yang “secara ilegal melanggar hak-hak hukum perlindungan pribadi warga negara.”
Baca Juga: Pencinta iPhone Harus Menunggu Produk Baru Lebih Lama Akibat Lockdown Covid-19 di China
Langkah-langkah anti-pandemi telah memicu reaksi di seluruh China, sebuah aksi yang jarang terlihat di negara yang dipimpin Partai Komunis ini. Tidak diketahui siapa yang ditangkap dalam bentrokan itu. Berita penangkapan muncul di media sosial Selasa pagi, tetapi segara dihapus oleh sensor negara sebelum tengah hari.
Pemimpin China Xi Jinping telah menjadikan "nol-COVID" sebagai ciri pemerintahannya. Kebijakan ini mendapat dukungan, di mana pada bulan lalu ia kembali diberikan masa jabatan selama lima tahun ketiga. Jinping pun mempromosikan para loyalisnya ke posisi teratas.
Baca Juga: Korut Disokong Rusia dan China, DK PBB Melempem Tak Mampu Selesaikan Konflik di Semenanjung Korea?
Sementara sebagian besar dunia telah terbuka, China hanya mengambil langkah-langkah kecil yang masih sangat berhati-hati. Sebagian besar perbatasannya masih ditutup dan para pejabat berada di bawah tekanan berat untuk menutup pembatasan.
Akibat kebijakan penutupan perbatasan, perdagangannya China dilaporkan menyusut pada Oktober. Hal ini disebabkan oleh permintaan global melemah dan kontrol anti-virus membebani belanja konsumen domestik. Ekspor turun 0,3% dari tahun sebelumnya, turun dari pertumbuhan September sebanyak 5,7%. Sedangkan impor turun 0,7%, dibandingkan dengan ekspansi 0,3% bulan sebelumnya.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Associated Press