Lagi, Aktivis Lingkungan Mengelem Diri ke Lukisan di Museum, Ingatkan Bahaya Pemanasan Global
Kompas dunia | 6 November 2022, 16:12 WIBMADRID, KOMPAS.TV - Dua aktivis lingkungan di Spanyol menggelar aksi protes dengan memvandal dinding museum dan mengelem diri ke bingkai lukisan, Sabtu (5/11/2022). Protes ini mengirim pesan kepada masyarakat tentang bahaya pemanasan global.
Aksi protes ini terjadi di Museum El Prado, Madrid, Spanyol. Aktivis mengelem diri ke bingkai lukisan "La Maja Desnuda" (Maja Telanjang) dan "La Maja Vestida" (Maja Berpakaian) karya seniman Spanyol, Francisco Goya.
Sebelum mengelem diri, dua aktivis itu menulis graffiti berbunyi "1,5 C (derajat Celsius)" ke dinding dengan semprotan cat.
Baca Juga: Usai Van Gogh, Giliran Lukisan Monet yang Ditimpuk Makanan Aktivis: Ingat Malapetaka Iklim!
Graffiti itu mengacu target pembatasan pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industrial. Data yang ada mengindikasikan peluang 50% dunia akan memanas 1,5 derajat Celsius selama lima tahun ke depan.
Angka itu diungkapkan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pada Mei 2022 lalu.
Menurut laporan Associated Press, petugas keamanan musem segera menggiring pengunjung keluar usai dua aktivis itu melakukan aksi protes. "Berhenti merekam. Pergi keluar. Polisi sedang kemari. Keluar. Ini bukanlah informasi," kata seorang petugas museum.
Polisi sendiri kemudian tiba di lokasi dan menahan dua aktivis tersebut. Dua aktivis itu berasal dari kelompok Futuro Vegetal, kelompok aktivis lingkungan setempat yang berfokus mengampanyekan pengurangan emisi gas rumah kaca dengan mengubah pola makan.
Aksi aktivis Spanyol ini mengikuti pola serupa yang sebelumnya diperagakan aktivis lingkungan Inggris Raya dan Jerman. Pada Oktober lalu, aktivis lingkungan di Inggris Raya dan Jerman menumpahkan makanan ke lukisan klasik dan mengelem diri ke dinding museum untuk menyuarakan isu krisis iklim.
Baca Juga: Komunitas 'Save The Children' Bicara soal Dampak Iklim bagi Generasi Muda
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press